KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Jika biasanya lomba dayung menggunakan perahu nelayan atau perahu sopek, namun lomba dalam rangkaian Bodri Culture Festival di Desa Magersari Patebon terpaksa menggunakan perahu karet. Dipilihnya perahu karet karena sungai Bodri saat ini menyusut debitnya akibat musim kemarau.
Lomba dayung menggunakan perahu karet yang dilaksanakan sabtu 26 Agustus 2023 inipun berlangsung meriah dan dipenuhi gelak tawa penonton yang memadati bantaran Sungai Bodri. Pasalnya warga yang mengikuti lomba dayung, belum terbiasa menggunakan perahu karet yang lebih ringan.
“Biasanya kan menggunakan perahu nelayan yang kecil atau perahu sopek, tapi karena sungai surut tidak mungkin pakai perahu nelayan bisa kandas,”kata Supardi warga sekitar.
Dua perahu karet disiapkan panitia, dan diisi 4-6 orang dengan panjang lintasan sekitar 200 meter. Perahu karet yang ringan membuat peserta tidak bisa mengendalikan perahu hingga sering bertabrakan saat dayung dikayuh menuju garis finish.
“Susah juga sih karena perahunya ringan jika tidak mengayuh bersama jadinya akan belok sendiri dan bertabrakan dengan perahu lainnya,” imbuhnya.
Sementara itu Kades Magersari Muhyidin mengatakan, lomba dayung dalam rangkaian Bodri Culture Festival ini sudah rutin dilaksanakan. “Masyarakat disini memang kebanyakan berprofesi sebagai nelayan sehingga lomba ini diselenggarakan untuk menjalin kerukunan antar warga,” jelasnya.
Peserta sendiri berasal dari tiap RT yang ada di Desa Magersari juga diikuti karangtaruna serta Ansor RantingMagersari. “Lomba dilaksanakan di hari kedua Bodri Culture Festival yang juga ada pentas barongan dari warga serta nanti malam aka nada penampilan kesenian dan budaya local,” terang Muhyidin.