kendal

Praktisi Digital Marketing Randy Rahman Husen: Jualan Mirip dengan Menikah

Minggu, 5 Desember 2021 | 21:16 WIB
Ketua BPC HIPMI Kendal M Arifianto membuka pelatihan digital preneur di bourjuis Minggu 05 desember 2021. (edi prayitno/kontributor kendal)

KENDAL, AYOSEMARANG.COM -- Tanpa disadari bahwa berjualan itu mirip dengan menikah, ada kesamaan antara proses menikah dengan berjualan.

"Jualan mirip seperi menikah karena dalam menikah yang pertama menentukan karakteristik calon. Sedangkan jualan juga sama menentukan karakteristik pasar terlebih dahulu," jelas Randy Rahman Husen, praktisi digital marketing dalam pelatihan digital preneur Minggu 05 desember 2021.

Seperti hendak menikah, berjualan setelah menentukan karakteristik pasar langkah yang selanjutnya mencari pelanggan dan lakukan pendekatan kemudian tawarkan produk hingga closing.

Baca Juga: Polres Kendal Kantongi Identitas Pelaku Penganiayaan Pemuda Tewas di Selokan

"Prosesnya sama jika menikah setelah menentukan karakteristik calon lalu mencari dan lakukan pendekatan kemudian menikah," imbuhnya.

Lebih lanjut dikatakan, digital marketing merupakan cara pemasaran dengan perangkat elektronik dengan dukungan internet. Tetapi digital ini lebih pada sifat yang efesien dan mudah.

"Digital harus ada terget, terukur, jangkauan luas, murah, fleksibel dan ada data base. Dari data 2019 pengguna internet dan media sosial di indonesia 56 persen dari jumlah penduduk. Ini pasar yang tepat untuk berjualan melalui digital," tegasnya.

Yang utama dalam berbisnis adalah kenali siapa target marketsehingga pasarnya jelas tidak percuma menawarkan.

Saluran promosi tidak harus semuanya dipakai tetapi bertahap fokus di salah satu. "Digital datangnya pelanggan dari traffic atau pengunjung internet dan dilihat pengunjung," ujar Randy.

Baca Juga: 62 Warga Negara Asing Tinggal Terbatas di Kendal

Sementara Ketua BPC HIPMI Kendal M Arifianto mengatakan, saat ini ekonomi kreatif menjadi paradigma baru industri saat ini. "Dapat diakui sektor UMKM adalah sektor yang tahan banting di masa krisis. 99 persen pelaku UMKM ada di bisnis industri dan 97 persen menyumbang tenaga kerja.

"Kemajuan teknologi bukan penghalang tetapi penggerak untuk maju dengan mengemas lebih baik," jelasnya.

Dikatakan, Kendal belum punya branding, karena hanya transit. Padahal potensi kendal banyak.

Baca Juga: Pemuda Kendal Ditemukan Tewas di Selokan, Penuh Luka Lebam

Halaman:

Tags

Terkini

Sebanyak 21.246 Surat Suara Rusak di Kendal Dibakar

Rabu, 14 Februari 2024 | 15:13 WIB