BNYUMANIK, AYOSEMARANG.COM -- Prihatin dengan masih banyaknya anak yang pertumbuhan badannya tidak baik atau stunting, BKKBN Jateng melakukan pelatihan terhadap kader Tim Pendamping Keluarga (TPK), pada tiap-tiap kecamatan di Kota Semarang.
Pelatihan kader TPK bertujuannya untuk mempercepat penanganan anak dengan kondisi stunting.
Stunting adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak kurang jika dibandingkan dengan umurnya, disebabkan karena kekurangan gizi kronis, atau infeksi berulang.
Baca Juga: BKKBN Beri Tips Cegah Stunting, Sarankan Ibu Keluharan Tanjungmas Lakukan Prakonsepsi
Di Kecamatan Banyumanik Kota Semarang, pelatihan dilakukan secara bertahap dengan membagi 3 atau 4 kelurahan per hari.
Kader TPK ini nanti akan bertugas mengindentifikasi keluarga-keluarga yang berisiko stunting, sehingga mempercepat penurunan prevalensi stunting di lingkungannya.
Sayangnya, seperti dijelaskan Iswatin Hasanah, salah satu pembicara dari BKKBN Jateng mengatakan, bahwa kuota TPK Kecamatan Banyumanik hanya untuk 105 RW, sedangkan jumlah RW se Kecamatan Banyumanik ada 123 RW.
“Itu artinya, di RW yang tidak ada TPK nya akan didampingi dari TPK RW terdekatnya,” tutur Iswatin kepada puluhan peserta pelatihan TPK, Selasa 7 Desember 2021.
Pendampingan nanti akan dilakukan TPK kepada calon pengantin, ibu hamil, ibu yang baru melahirkan dan ibu yang punya balita di wilayah sesuai domisili petugas.
Pada kesempatan tersebut dijelaskan pula sudah adanya aplikasi Elsimil (Elektronik siap nikah dan hamil) yakni aplikasi untuk calon pengantin, dan juga bagi TPK.
Elsimil untuk calon pengantin berguna untuk mempersiapkan kehamilan. Diharapkan TPK sudah bisa mendampingi calon pengantin sejak tiga bulan sebelum menikah.
Selanjutnya calon pengantin juga harus melakukan pemeriksaan kesehatan meliputi tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas dan anemia.
Baca Juga: Kementerian PPPA Bentuk Pilot Project Penanganan Stunting di Tanjungmas dan Petompon Semarang
Nantinya data tersebut dimasukkan dalam aplikasi Elsimil, sehingga memudahkan TPK untuk memantau sejauh mana si calon ibu mempersiapkan kehamilannya secara baik.