SEMARANGSELATAN, AYOSEMARANG.COM - Dinas Kesehatan, Dinkes Jateng mengimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak cuti. Mengingat beberapa hari ke belakangan banyak dijumpai hari libur atau tanggal merah.
Dinkes Jateng menerapkan hal tersebut sebagai upaya pencegahan lonjakan Covid-19 saat long weekend. Pihaknya menyarankan para ASN menghabiskan liburan bersama keluarga di rumah saja.
“Jadi long weekend ini, seenggaknya masyarakat tidak seperti dulu, yaitu nafsu cuti dan sebagainya. Kemudian kan, kalau pemerintah sudah memberikan aturan jika tidak boleh (cuti),” ujar Kepala Dinkes Jateng, Yunita Dyah Suminar, Jumat 4 Maret 2022.
Baca Juga: ATURAN TERKINI PPKM Level 3 Semarang, PNS Pemkot Semarang WFH 50 Persen
Lebih jauh Yunita mengatakan larangan cuti tersebut juga dilontarkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat rakor bersama bupati dan wali kota se-Jawa Tengah. Gubernur juga meminta agar masyarakat selalu menerapkan protokol kesehatan dengan ketat.
"Kemudian percepatan vaksinasi juga segera terkejar pada masing-masing daerah," imbuhnya.
Menurutnya dengan penerapan prokes yang ketat dan percepatan vaksinasi, kasus Covid-19 di Jawa Tengah bisa terkendali.
Oleh karena itu, bagi masyarakat yang belum melakukan atau belum lengkap vaksinasinya diimbau untuk segera.
Baca Juga: Purna Tugas Maret Mendatang, Ini Pesan Motivasi Sekda Moh Toha Kepada ASN Kendal
“Kemudian ditambah liburan kali ini, semua OPD (Organisasi Perangat Daerah) dilarang mengambil cuti. Baik itu keluarga dan dirinya sendiri. Jadi penagangan Covid-19 bisa terkendali,” jelas dia.
Disamping itu, Yunita mengungkapkan kondisi perkembangan Covid-19 Jawa Tengah juga mengalami penurunan secara signifikan. Hal tersebut tentunya menjadi berita baik bagi seluruh pihak.
Baca Juga: Isra Miraj dan Hari Raya Nyepi, Daop 4 Semarang Catat Kenaikan Penumpang Kereta Api
Pihaknya mencatat sejak awal bulan lalu hingga 23 Februari, terkonfirmasi ada sebanyak 6.021 kasus positif Covid-19. Jumlah tersebut, menurun drastis menjadi sekira 2.000 kasus.
“Untuk sekarang sudah turun menjadi 2.340 kasus. Mulai melandai sekarang. Semoga bisa terus melandai kasusnya,” pungkasnya.