semarang-raya

KAMUS SEMARANGAN Banyak yang Belum Tahu? Ternyata Ini Arti Kata Grakgrek

Senin, 20 Juni 2022 | 20:45 WIB
Patung Patung Soekarno di Polder Tawang. Ilustrasi kosakata dialek semarangan (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

Misalnya dengan orang yang begitu tua atau memiliki kedudukan tinggi, harus menggunakan bahasa yang sopan atau krama inggil.

Baca Juga: Kementerian Koperasi Ajukan Upaya Perlindungan Pailit, 10 Eks Anggota KSP Intidana Semarang Merespons

"Namun di Kota Semarang, hal itu tidak begitu tampak," imbuhnya.

Di Semarang yang dipenuhi akulturasi budaya, pengungkapan bahasanya tidak begitu mematuhi patron.

Misalnya saja panggilan raden atau ndara tidak begitu dikenal. Namun lebih akrab panggilan juragan. Gaya bicara orang Semarang juga lugas dan apa adanya.

Nada suara yang diungkapkan juga cenderung tinggi dan tidak takut dianggap urakan.

"Selain itu juga tidak begitu mengindahkan krama inggil atau bahkan salah menempatkan krama inggil," katanya.

Gaya bicara yang digunakan juga cenderung praktis. Bahkan diksi yang digunakan juga sering disingkat. Contoh perbedaanya seperti ini:

Bahasa Jawa standar: Wektu dina Minggu wingi aku ambek kanca-kanca mlaku-malku mubeng kutha, tekan lampu abang ijo udan deres aku lan kanca-kanca padha teles kebes.

Bahasa Semarangan: Dina Minggu wingi aku mbek cah-cah kota-kota, tekan bangjo udan deres dadine kabeh teles kebes.

Berikut kosakat dialek semarangan yang bisa Anda ketahui kali ini.

Baca Juga: Lebih Bugar, Persis Solo Pede Hadapi PSIS Semarang

- gopok : jelek
- gopong : tak ada isinya
- gosek : mengumpulkan barang bekas
- gothang : kaki hilang satu, tidak lengkap
- gothek : galah, tongkat
- grakgrek : tidak waras, suka membuat onar
- grapyak : mudah bergaul
- grompyang : bunyi perabot jatuh

Itulah tadi kosakata dielak semarang yang bisa Anda ketahui. Semoga bermanfaat.

 

Halaman:

Tags

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB