BANYUMANIK, AYOSEMARANG.COM - Keresahan akan timbunan sampah jadi perkara yang sentimentil bagi Osadhani Rahma Pemila.
Osadhani yang asli Tegal itu bahkan membuat lubang biopori di rumahnya sendiri untuk memisahkan sampah organik dan anorganik.
Pasalnya, Osadhani atau yang akrab disapa Osa itu adalah salah satu orang yang punya anggapan bahwa sampah adalah masalah terbesar dalam pencemaran lingkungan.
Kalau tidak segera ditangani, sampah itu akan punya dampak yang beresiko bagi kehidupan.
Baca Juga: Daftar HP dengan Fitur Turbo Fast Charging, Isi Daya Ngebut
Keresahan terhadap sampah itu mendorong Osa membentuk sebuah komunitas bernama "Back In" pada 2020.
Back Ini adalah sebuah komunitas yang bergerak di bidang lingkungan termasuk bagaimana pengelolaan sampah.
Di Back In, Osa acapkali melakukan edukasi dan pelatihan mengenai bagaimana mengkonsumsi dan memproduksi sampah secara berkelanjutan.
Namun niat mulia Osa dan kawan-kawannya sering kali tidak mulus.
"Kami niatnya baik, agar sampah masyarakat itu tahu bahwa sampah ada juga yang bisa didaur ulang atau juga ada sampah yang cara membuangnya beda. Namun banyak yang membantah atau meragukan," ujar Osha saat dihubungi Senin 3 Januari 2021.
Tidak cukup dengan membuat sebuah komunitas, Osha pada April 2020 membuat sebuah toko kelontong yang punya visi tidak jauh beda dengan komunitasnya.
Toko kelontong yang sekaligus mengkampanyekan pengelolaan sampah itu bernama "Life n Co".
Lokasi Life n Co berada di Jalan Bendo no 19 Banyumanik Semarang.
Lewat Life n Co ini, Osha menyediakan berbagai macam kebutuhan rumah tangga tanpa menggunakan kemasan plastik sekali pakai.