Adapun beberapa kendala yang dihadapi, seperti belum familiarnya pengguna terhadap teknologi.
“Respon masyarakat bagus, namun ternyata beberapa penumpang belum memiliki aplikasi e-wallet, padahal mereka anak muda. Nah itu menjadi pekerjaan rumah untuk kita, untuk melakukan sosialisasi,” katanya.
Ke depan, pihaknya akan memaksimalkan pembayaran nontunai.
Meski demikian, Balai Trans Jateng tetap mengakomodasi pembayaran secara tunai.
Pilihan pembayaran nontunai memungkinkan penumpang membayar menggunakan sistem QRIS atau Quick Response Code Indonesian Standard.
Dengan ini, penumpang bisa membayar melalui berbagai aplikasi dompet virtual.
Seperti, LinkAja, GoPay, Ovo, Shoppee Pay, dan berbagai aplikasi E-Wallet lainnya.
Baca Juga: Kim Mi Soo Meninggal Dunia, Bagaimana Kelanjutan Drakor Snowdrop?
“Bayar secara tunai juga masih tetap dilayani. Karena pengguna kan tidak semua memiliki handset dengan fitur itu. Ke depan, dengan sistem taping juga kita harap bisa dilakukan. Sudah ada provider yang melakukan pendekatan,” terangnya.