Upaya Permudah Penyaluran Bansos, Pattiro Semarang Ikut Proses Pendataan Disabilitas di Sendangguwo

photo author
- Rabu, 26 Januari 2022 | 21:03 WIB
Salah satu anggota kelompok perempuan Sendangguwo saat melakukan pendataan penyandang disabilitas. Pattiro Semarang ikut memperbaiki pendataan penyandang disabilitas. (Pattiro)
Salah satu anggota kelompok perempuan Sendangguwo saat melakukan pendataan penyandang disabilitas. Pattiro Semarang ikut memperbaiki pendataan penyandang disabilitas. (Pattiro)

TEMBALANG, AYOSEMARANG.COM - Pattiro Semarang bersama IDEA melalui Program SPEAK mendorong kelompok perempuan Kelurahan Sendangguwo untuk melakukan audit sosial.

Upaya yang dilakukan oleh Pattiro Semarang dengan melibatkan kelompok perempuan ini berhubungan dengan pelayanan kesehatan dengan fokus Posbindu (Pos Binaan Terpadu) responsif disabilitas di Kelurahan Sendangguwo.

Amrinalfi Khair Wijayanto, Field Officer Program SPEAK Kota Semarang yang hadir dalam acara bersama Pattiro Semarang mengatakan, kelompok perempuan di Kelurahan Sendangguwo tersebut telah melakukan pendataan mandiri penyandang disabilitas di kelurahannya.

Baca Juga: Upaya Pengurangan Pengangguran, Jateng Siap Latih 30 Ribu Calon Enterpreneurship

Beberapa tantangan pun yang dihadapi dalam praktek di lapangan. Seperti adanya perbedaan data dengan pemerintah. Terutama pada kecepatan pemutakhiran data.

“Hasil dari pendataan secara langsung ternyata jumlahnya cukup banyak. Beberapa penyandang disabilitas memang belum terdata,” ujarnya, Rabu 26 Januari 2022.

Amri mengungkapkan, tantangan lain adalah akses rumah yang cukup jauh dari layanan kesehatan. Hal itu membuat keluarga disabilitas kesulitan untuk mengaksesnya.

"Kemudian tidak semua keluarga mengakui kalau memiliki keluarga yang disabilitas," imbuhnya.

Baca Juga: Indonesia vs Timor Leste: Shin Tae-yong Terkesan Permainan Timor Leste

Sehingga pendataan dari dinas sulit tercapai. Pendataan yang dilakukan kelompok perempuan itu, mengerahkan kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan kelompok perempuan secara langsung, dari rumah ke rumah.

“Saat pendataan ibu-ibu sampai berjuang menyusuri jalan yang sangat menanjak dan sulit diakses,” ungkapnya.

Setelah pendataan selesai, ia berharap data bisa diadopsi oleh pemerintah. Saat ini data tersebut sudah digunakan oleh pihak kelurahan untuk melaksanakannya vaksinasi Covid-19.

"Data juga digunakan oleh Puskesmas untuk pelayanan kesehatan," katanya.

Lebih lanjut, Peniningsih, anggota Kelompok Perempuan Sendangguwo mengaku membutuhkan tenaga ekstra dan waktu berhari-hari untuk melakukan pendataan door to door.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Vedyana Ardyansah

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X