GAJAHMUNGKUR, AYOSEMARANG.COM -- Cahyo Tri Purnomo, warga RT 6/RW 1 Karangrejo, Gajahmungkur, punya saran untuk beternak lele tanpa bau di lahan kosong tengah perkampungan.
Untuk berternak lele tanpa bau tengah kampung, menurutnya tidak susah.
Bahkan, cara-cara yang ia gunakan dalam beternak lele bisa dipelajari setiap orang yang ingin memulai beternak.
"Saya baru ini juga. Daripada ada lahan kosong dan dibilang sini angker, saya jadikan aja media ternak lele," ucapnya, Rabu 2 Februari 2022.
Dalam beternak lele, ia memulai dengan media kolam yang terbuat dari terpal dengan luasan yang tidak terlalu luas.
Baca Juga: Viral Video Susi Air Diusir dari Hanggar Malinau, Ini Kata Susi Pudjiastuti
Saat ini, dirinya punya 2 kolam yang berukuran 1x2 meter. Masing-masing punya fungsi sendiri.
Satu kolam untuk lele berukuran bibit. Yang satunya kolam untuk pemisahan lele yang siap panen.
"1000 bibit lele paling cuma Rp 100 ribu. Kalau sudah panen, hasilnya bisa lebih dari itu," ucapnya.
Cahyo mengungkapkan jika 2 bulan pasca membeli bibit lele harus dipisahkan ke kolam lain.
"Kalau nggak dipisahkan menjadi kanibal. Apalagi kalau makannya telat," paparnya.
Makanan dalam beternak lele ini memang yang paling berbiaya. Paling tidak dalam sebulan, Cahyo harus mengeluarkan biaya sekitar Rp500 ribu.
Baca Juga: Film Arini by Love.inc Tayang 4 Februari 2022, Menguak Teka-teki Identitas Arini Love For Sale
Sebab, dalam memberi makan, tidak bisa hanya satu jenis, tetapi ada beberapa, mulai dari pelet sampai high protein.