Karyawan Bank Syariah di Semarang Gelapkan Dana Haji Senilai Rp918 Juta

photo author
- Sabtu, 12 Maret 2022 | 14:18 WIB
Ilustrasi. Karyawan sebuah bank syariah swasta di Kota Semarang diduga melakukan penggelapan dana haji nasabah sebesar Rp918 juta. (istimewa)
Ilustrasi. Karyawan sebuah bank syariah swasta di Kota Semarang diduga melakukan penggelapan dana haji nasabah sebesar Rp918 juta. (istimewa)

SEMARANG SELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Karyawan sebuah bank syariah swasta di Kota Semarang dilaporkan ke polisi karena diduga melakukan penggelapan dana haji nasabah sebesar Rp918 juta.

Pelaku penggelapan dana haji berinisial AA mengambil uang milik 36 orang nasabah dari teller dimana masing-masing sebesar Rp25 juta sampai Rp25,5 juta, dengan totalnya senilai Rp918 juta rupiah.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Djuhandani Raharjo Puro mengungkapkan, AA melakukan penggelapan dana haji dengan diminta teller membuat slip setor dari bank meski uang Rp918 juta tersebut dibawa oleh AA dan tidak dimasukkan ke bank.

Baca Juga: VIRAL VIDEO CCTV Kronologi Kecelakaan di Ungaran, Sempat Oleng dari Belakang

“Terlapor ini marketing sebuah bank syariah swasta yang bekerja sama dengan kantor Kemenag membuka layanan satu atap pemberangkatan haji di salah satu Mall di Semarang. Beberapa calon nasabah datang dan mendaftar, ada 36 orang yang masing-masing daftar dengan biaya 25 sampai 25,5 juta. Oleh terlapor, uang itu ditarik dari teller dan teller diminta membuat slip setor dari Bank. Tapi saat dilihat teller, uangnya tidak dimasukkan bank, tapi dibawa pribadi oleh terlapor,” ungkap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Djuhandani Raharjo Puro di kantornya, Jumat 11 Maret 2022.

Djuhandani melanjutkan, selang beberapa hari, pelaku AA memberitahukan kepada 36 nasabah calon haji untuk melunasi kekurangan biaya sebesar Rp11 juta per orang dengan dalih sudah mendapat “kursi” haji pada 5 tahun ke depan.

Baca Juga: Geger Penemuan Mayat di Banjir Kanal Barat Semarang

Namun beberapa nasabah mulai curiga dan saat datang ke Bank, ternyata AA sudah tidak pernah masuk kantor.

“Itu korban nasabah calon haji dihubungi pelaku untuk nambah biaya atau melunasi kekurangannya karena bisa dapat “kursi” haji di 2029. Beruntungnya, ada korban yang curiga terus datang ke bank. Saat dicek, ternyata pelaku sudah hampir sepekan tak masuk kantor tanpa alasan jelas”, tambah Djuhandani.

Tim Subdit Jatanras Polda Jawa Tengah yang diterjunkan saat ini sedang memburu pelaku yang diketahui sudah kabur ke daerah luar Jawa.

“Pelaku kabur ke luar Jawa, ini lagi kita buru,'' ujar Djuhandani.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

XLSMART Gelar Pesantren Digital di Demak

Minggu, 14 Desember 2025 | 22:24 WIB
X