Namun dalam kongres Asprov melihat ada sesuatu yang janggal dan tidak sesuai dengan statuta PSSI, seperti intervensi dan tekanan.
“Ada juga politik uang, informasi salah satu kubu mengumpulkan pemilih untuk memilih dan ini menyalahi statuta,” imbuh Ismu.
Dirinya yang ditunjuk melaksanakan pemilihan kongres memberikan penawaran kepada peserta, bahwa hasil dari penentuan yang terpilih sebagai ketua melalui lembar deklarasi dukungan dan dijadikan syarat resmi saat mendaftar ketua yang dikeluarkan klub.
Baca Juga: Kalahkan Penggemar Putin, Emmanuel Macron Kembali Terbilih Pimpin Prancis
Tawaran ini disetujui sebagian peserta dari jumlah lembar deklarasi dukungan ada 151 surat, padahal jumlah klub hanya 100.
“Kemudian lembar deklarasi dukungan kita pilah. Surat deklarasi ini sudah dikirim jauh-jauh hari sebelum ada intervensi dan dugaan politik uang. Sehingga kita anggap dukungan murni. Saya sudah tawarkan apakah ada yang menarik dukungan atau setuju lembar deklarasi sebagai syarat kemenangan,” tegasnya.
Yang tidak setuju kemudian protes, namun secara prosedur kongres ini sudah persetujuan peserta kongres.
Dalam statuta PSSI boleh memutuskan sesuatu yang dianggap mendesak.
Baca Juga: Umat Ortodoks Ukraina Rayakan Paskah dalam Bayang Perang
Dari dukungan tersebut, 27 surat dukungan untuk M Fauzi, 37 dukungan untuk dr Wibowo sementara sisanya tidak sah. Ada total 151 dukungan namun banyak yang dobel sehingga hanya 100 saja yang dianggap sah.
