AYOSEMARANG.COM--Fenomena Citayam Fashion Week semakin hari semakin memancing kehadiran pengunjung yang terus bertambah.
Alih-alih jadi hal yang justru menganggu lalu lintas dan pengguna jalan di kawasan Dukuh Atas Sudirman, Jakarta tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan opsi lokasi untuk perpindahan "catwalk" Citayam Fashion Week.
Ahmad Riza Patria memberikan enam opsi lokasi alternatif untuk pelaksanaan Citayam Fashion Week (CFW) sebagai pengganti lokasi di Dukuh Atas, Jakarta Pusat, mengutip dari Suara.com--Jaringan AyoSemarang.com.
"Fashion show bukan tidak boleh, tapi cari waktu yang tidak mengganggu belajar mengajar, kemudian masalah tempatnya, kami juga sama-sama berunding," kata Wagub DKI di Balai Kota Jakarta, Senin (25/7/2022).
Baca Juga: Citayam Fashion Week dibubarkan Paksa, Jeje Skakmat didorong Polisi, Netizen: Pak itu artis
Adapun enam lokasi itu di antaranya Plaza Selatan Monumen Nasional (Monas) yang cukup luas dan ada tribun untuk penonton duduk.
Kemudian, opsi kedua di Taman Lapangan Banteng, selanjutnya di Taman Ismail Marzuki (TIM), Senayan, Kemayoran, pusat perbelanjaan Sarinah dan Kota Tua.
"Senayan, itu kan luas, bisa ditanya nanti, ke Setneg. Mau lebih luas lagi di Kemayoran, nanti kami tanya di Setneg juga, itu kan luas. Lalu di Sarinah yang dulu dibangun Bung Karno, sekarang direnovasi jadi tambah keren," ucap Riza.
Sedangkan Kota Tua, lanjut dia, saat ini sedang tahap revitalisasi yang diperkirakan selesai pada September 2022.
Baca Juga: UPDATE! Dituding Mau Ambil Untung, Baim Wong Batal Daftarkan HAKI Citayam Fashion Week
"September mudah-mudahan selesai, itu keren, itu juga bisa. Jadi, saya tahu yang hadir di situ juga sebagian yang biasa hadir di pelataran Kota Tua, karena di situ sedang direnovasi pindah ke sini, nanti bisa kembali lagi ke situ," imbuh Riza.
Sebelumnya, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jakarta Watch menyatakan Citayam Fashion Week yang menggunakan trotoar dan penyeberangan jalan di Dukuh Atas melanggar Undang-Undang Nomor 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
"Diatur dalam pasal 131 dan 132," kata Ketua Jakarta Watch Andy William Sinaga di Jakarta, Sabtu (23/7).