KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Meski harga kedelai mengalami kenaikan, namun sejumlah perajin tempe dan tahu di Kendal tetap berproduksi. Penjualan kedelai di koperasi tahu tempe masih stabil, bahkan dalam sehari bisa mencapai 5 ton kedelai. Seperti di Kopti Harum di kecamatan Kendal Kota, yang pembelinya sebagian besar para perajin tahu dan tempe di kota Kendal dan sekitarnya.
Setiap hari masih banyak perajin tahu dan tempe yang membeli kedelai dan memproduksi. Bagian pemasaran Primkopti Harum TPK unit Kendal, Ahmad Roni mengatakan dengan naiknya harga kedelai yang terus merangkak sejak agustus hingga saat ini, penjualan kedelai masih cenderung stabil. “Rata-rata masih mencapai 5 ton per hari bahkan terkadang mengalami peningkatan di atas 5 ton per hari,”katanya Sabtu 01 oktober 2022.
Dikatakan harga kedelai per Agustus lalu harga kedelai sebesar Rp 12.100 per kilogram, dan terus merangkak naik hingga saat ini mencapai Rp 12.850 per kilogram. "Khusus di Primkopti TPK Unit Kendal, penjualan kedelai masih stabil, meski harga naik terus," katanya.
sementara Imronah, perajin tempe di kelurahan Kebondalem mengaku produksi tempe masih tetap stabil untuk memenuhi pelanggannya. Bahkan jika ada pesanan praktis pesanan tempe yang dibuat semakin bertambah. "Penjualan tempe tidak turun, bahkan kalau banyak yang pesan ya penjualan naik," ujarnya.
Demikian pula dengan Ahmad Haris, perajin tempe dari Patebon produk tempe masih stabil dengan produksi 15 kilogram setiap hari. “Alhamdulillah meski harga kedelai naik tapisaya masih produksi sehari 15 kilogram karena pesanan banyak,” kilah Ahmad.
Naiknya harga kedelai, untuk sementara para perajin tempe tidak menaikkan harga, namun hanya mengurangi sedikit ukuran. Pasalnya, kebanyakan pelanggan akan protes, jika harga tempe dinaikkan, sehingga cukup dikurangi sedikit ukurannya. "Iya, sudah kurangi sedikit ukurannya, tapi harganya tidak naik," imbuhnya.