Demak Hadapi Kekekeringan, Ketua DPRD Minta Desa Terdampak Harus Punya Tandon Air

- Senin, 18 September 2023 | 13:18 WIB
Ketua DPRD Kabupaten Demak, H.S Fahrudin Bisri Slamet (FBS) (zaidi)
Ketua DPRD Kabupaten Demak, H.S Fahrudin Bisri Slamet (FBS) (zaidi)

AYOSEMARANG.COM -- Kabupaten Demak menjadi salah satu wilayah terdampak kekeringan panjang yang menyebabkan lebih dari seratus desa kesulitan air bersih.

Data terakhir dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, pada 13 September 2023, sebanyak 109 desa yang tersebar di 13 kecamatan diprediksi terdampak kekeringan dan kesulitan air bersih.

Sebelumnya Ketua DPRD Kabupaten Demak, H.S Fahrudin Bisri Slamet mewanti-wanti masyarakat untuk berhemat air menghadapi fenomena El Nino yang berdampak kekeringan panjang.

Baca Juga: Harga Beras Tidak Stabil, DPRD Demak Minta Dinas Perdagangan Pantau Pasar Day to Day

Kata dia, bagi desa yang mengalami kesulitan air bersih saat kemarau ke depan harus ada solusi, salah satunya membuat tandon atau penampung air.

"Ke depan harus ada solusi terkait dengan hal ini Ketika satu desa ini minta droping air, pastinya di sana ada tandonnya, harusnya," katanya.

Ia menjelaskan, dengan adanya penampung air di setiap desa yang terdampak kekeringan ini akan lebih efisien dan air tidak tercecer saat droping air dari mobil tangki BPBD.

Baca Juga: Peduli Guru PAUD, Ketua DPRD Demak Dukung Kenaikan Honor Jadi Rp1,2 Juta

"Sehingga orang antri itu bukan dari tangki, tapi di sana diberikan tandon, tangki mengisi di tandon itu, sehingga tidak lama dan tidak tercecer kemana-mana terkait rebutan air dan sebagainya," jelasnya.

Menurut FBS, apabila setiap desa yang terdampak kekeringan memiliki tandon dan terpetakan, maka ke depan dalam pemeberian bantuan air bersih lebih tepat sasaran.

"Pos-posnya itu harus ada, biasanya kekeringan itu dimana, kecamatan mana itu kan ada BPBD tahu, petakan harusnya begitu," tegasnya.

Baca Juga: Tangani Kekeringan, Ketua DPRD Persilahkan Pemkab Demak Gunakan Dana BTT Rp 5 Miliar

Ia menambahkan, pembuatan tandon ini harus dikoordinasikan dengan Pemerintah Desa agar ke depan apabila mengalami kejadian serupa tidak kesulitan air bersih.

"Ini harus ada koordinasi dengan pemerintah desa bagaimana mereka membuat tandon, ketika kekeringan itu ada ya nantinya tinggal droping air ke sana," tukasnya. (Zaidi)

Halaman:

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X