BATANG, AYOSEMARANG COM- Tindak kekerasan anak pelajar di sekolah atau di satuan pendidikan, seperti SD, SMP dan SMK terjadi di berbagai daerah.
Ini menjadi keprihatan bersama tidak hanya di Dinas Pendidikan tapi semua stakeholder.
Hal inipun tidak lepas dari dampak negatif informasi teknologi (IT) melalui media sosial yang kerap menampilkan konten kekerasan.
Konten kekerasan yang di unggah di media sosial juga cepat sekali menyebar dan menjadi viral. Namun tidak diketahu duduk perkaranya seperti apa?
Hal itu disampaikan Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki, usai membuka kegiatan sosialiasi dan motivasi mengcegah kekerasan di satuan pendidikan yang berlangsung di gedung guru, Rabu 4 Oktober 2023.
"Ini memang butuh peran Pemerintah Daerah melalui Dinas Kominfo. Oleh karena itu kami akan perintahkan Diskominfo konten kekerasan dan informasi tersebut tidak tersebar,"katanya.
Diskominfo kata Lani Dwi Rejeki bisa bekerja sama dengan provider seperti Telkom dan sebagainya agar todak meminimalisir konten kekerasan dan informasi negatif lainya.
Korban tindak kekerasa maupun perundungan atau persoalan lain sudah disiapkan call center yang akan diteruskan ke berbagai pihak.
"Korban bullying dan perundungan dan tindakan yang mengarah ke kriminal dan lain sebagainya bisa dilaporkan di call center 112 dan akan diteruskan ke pihak aparat rerkait seperti Polres dan instansi lain,"ungkapnya.
"Saya berharap kekerasan tidak lagi terjadi di Kabupaten Batang, tidak ada lagi korban maupun pelaku dan Saya kira bully - bully an di semua daerah itu ada. Oeh karena itu harus kita cegah,"katanya.
Lani Dwi Rejeki berharap melalui kehiatan sosialiasi dan motivasi mengcegah kekerasan di satuan pendidikan bisa menularkan virus - virus kebaikan.
