Dinparta Demak Sebut Kopi Poro Resep Khas dari Abdi Dalem Kadilangu Sejak Abad 18

photo author
- Jumat, 6 Oktober 2023 | 11:26 WIB
Kopi Poro Resep Khas dari Abdi Dalem Kadilangu Sejak Abad 18 (ivo)
Kopi Poro Resep Khas dari Abdi Dalem Kadilangu Sejak Abad 18 (ivo)

DEMAK, AYOSEMARANG.COM -- Mencicipi kopi poro minuman khas buatan abdi dalem Kadilangu Demak yang biasa disajikan untuk tamu Kasultanan. Kopi tersebut buatan abdi dalem Kadilangu sejak 1885.

Kabid Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) Dinas Pariwisata Demak, Masruroh, mengatakan bahwa kopi poro tersaji dalam even Pasar Ndoro Bei. Yakni buatan abdi dalem Sunan Kalijaga dari resep Kadilangu.

"Pasar Ndoro Bei itu kita diajak kembali tahun 1800 an, di mana makanan yang disuguhkan itu makanan yang jadul semua, kalau sekarang makanannya sudah susah untuk dicari. Itu juga memperkenalkan kepada anak anak sekarang, generasi sekarang, bahwa sebenarnya ada lho makanan yang kayak gini. makanan yang sehat, non kolesterol, dan lain lain. Karena kalau sekarang kan anak anak tahunya makanan yang instan," kata Masruroh baru-baru ini.

Baca Juga: Pasar Ndoro Bei di Kadilangu, Dinparta Demak: Potensi Kampung Wisata Baru

"Kayak yang spesial itu kopi poro. Kopi yang dulu diracik oleh abdi dalem itu sendiri. Kopi, campur beras, campur kelapa. Itu resepnya dari Kadilangu. Proses pembuatannya juga manual kayak dideplok, ditumbuk," imbuhnya.

Selain itu, ia menyebut ada puluhan makanan jadul lainnya pada even tersebut. Seperti dawet, getuk, gulali, dan sebagainya.

"Bulan kemarin ramai yang datang. Kita harapannya jadi even bulanan atau selapanan," terangnya.

Sementara itu pembuat Kopi Poro, Rikhwan (43), mengatakan bahwa kopi tersebut baru disajikan dua kali dalam even Pasar Ndoro Bei. Sebelumnya khusus untuk sajian para tamu priyayi, sultan, dan sebagainya.

Baca Juga: Dinparta Demak Gelar Festival Tari di Pendopo Kadilangu, Tampilkan 10 Tarian dari 10 Sanggar

"Kopi Poro ini semula dari para abdi dalem, seandainya ada tamu dari (Keraton) Jogja, Solo kopi poro baru disuguhkan. Ini yang kedua kali disajikan untuk masyarakat umum. Biasanya untuk para tamu sultan," kata Rikhwan di Demak.

Kopi tersebut terasa lembut dan pekat. Kopi tersebut juga terasa gurih.

"Kopi Poro sejak 1885 yang buat yang sepuh-sepuh. Kemudian diturunkan ke anak-anaknya supaya tradisi ini bisa langgeng," imbuhnya.

Ia menuturkan bahwa komposisi kopi poro dari kopi robusta Temanggung, kemudian dicampur kelapa dan beras. Ia mnuturkan bahwa suhu air panasnya 80 derajat.

"Kopi disangrai 4 jam, kemudian ditumbuk pakai alu dan lumpang, kemudian diayak. Ayakan terdiri dari tiga ayakan, supaya menghasilkan kopi selembut mungkin," tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: adib auliawan herlambang

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X