3. Diturunkan ke tanah dan pembersihan kandang secara teratur
Salah satu penyebab burung perkutut cacingan adalah sangkar yang kurang bersih dan burung lebih cenderung pasif.
Maka banyak pemerhati dan pecinta burung menyimpulkan dari beberapa pengalaman yang pernah dilakukan dalam mengatasi penyakit cacingan pada perkutut dengan menurunkan burung perkutut ke tanah.
Banyak yang beranggapan bahwa tanah adalah tempat yang kotor dan sumber bakteri sehingga dapat menyebabkan penyakit pencernaan dan cacingan pada burung.
Akan tetapi dengan cara unik seperti menurunkan burung perkutut ke tanah maka burung akan menjadi aktif bergerak maka hal ini terbukti dapat mengatasi penyakit cacingan yang dialami perkutut.
Selain itu sangkar perkutut harus rajin dibersihkan paling tidak seminggu 3-4 kali agar perkutut semakin sehat dan permasalahan cacingan dapat teratas.
Usahakan kandang burung perkutut kering agar tidak menyebabkan bakteri dan akhirnya dapat menyebabkan burung perkutut cacingan.
4. Berikan minuman yang berasal dari sumur atau bisa juga air yang sudah matang.
Air yang berasal dari sumur bisa mengobati penyakit cacingan pada burung perkutut.
Kandungan mineral penting di dalam air sumur atau air yang berasal dari tanah dapat mematikan cacing dan membantu mengeluarkan cacing melalui kotoran burung perkutut.
Jika dirasa cacing pada pencernaan burung perkutut sudah hilang dan dipantau dari kandungan kotorannya, maka untuk tahap perawatan sebaiknya berikan air matang agar pencernaan burung perkutut tetap terjaga kesehatannya.
5. Berikan jamu cacing
Jamu cacing merupakan salah satu obat tradisional untuk mengatasi penyakit cacingan pada burung perkutut.
Pemilihan pemberian jamu cacing pada burung perkutut disarankan karena herbal, alami, dan menghindari obat cacing untuk manusia, maka akan merusak bagian pencernaannya.
Jamu cacing dipercaya akan jauh lebih baik diberikan untuk burung perkutut untuk pengobatan penyakit cacingan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Editor: Talhah Lukman Ahmad
Sumber: YouTube Wandiy Cukreng
