Ketua PP Rifaiyah, KH Mukhlisin Muzarie, menjelaskan bahwa KH Ahmad Rifa'i lahir di Kendal namun diusulkan menjadi Pahlawan Nasional dari Kabupaten Batang karena sejarah perjuangannya di sana. Kiai Rifa'i mendirikan pondok pesantren di Kalisalak, yang kemudian ditangkap dan diasingkan ke luar Pulau Jawa, tepatnya di Ambon.
Makamnya ditemukan di Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara ratusan tahun setelahnya.
Baca Juga: Ini nih 3 Daftar Motor Baru Honda yang Siap Masuk ke Indonesia Tahun 2024, Adakah Skutik Impianmu?
"Kesimpulan saya adalah bahwa sekarang pemerintah Kabupaten Batang memberikan perhatian yang sangat besar sehingga melahirkan sebuah film dokumenter," ucapnya.
Tokoh-tokoh yang menjadi narasumber dalam film dan novel tersebut antara lain Ketua PP Rifaiyah KH Mukhlisin Muzarie, Akademisi Prof Abdul Djamil, Ketua PD Rifaiyah Kabupaten Batang Nur Khamid, Kades Kalisalak Setiadi, dan tokoh pembatik Miftakhutin.