Petani Desa Depok Khawatir Saluran Irigasi Terkontaminasi Limbah Buangan Pabrik yang Mengalir ke Sungai Kalisono

photo author
- Senin, 8 Januari 2024 | 15:24 WIB
Petani Desa Depok Kecamatan Kandeman Batang bercokok tanam.  (Foto: Muslihun kontributor Batang.)
Petani Desa Depok Kecamatan Kandeman Batang bercokok tanam. (Foto: Muslihun kontributor Batang.)

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Para petani Desa Depok Kecamatan Kandeman Kabupaten Batang siap untuk menanam padi dengan luas lahan mencapai 2.620 hektar dalam program Masa Tanam (MT) 1 yang akan berlangsung selama 90 hari ke depan.

"Secara keseluruhan lahan yang ditanami di Desa Depok seluas 350 hektar. Situasi dan musimnya mendukung, jadi selama masa tanam tidak mengalami kesulitan air," kata Ketua Gapoktan Desa Depok, Riyanto, Senin 8 Januari 2024.

Namun, beberapa kendala masih dihadapi oleh para petani, terutama terkait dengan ketersediaan pupuk bersubsidi.

Riyanto berharap pemerintah segera menyalurkan pupuk bersubsidi untuk mempermudah akses petani selama proses tanam.

"Senang sekali kalau tambahan pupuk subsidi itu langsung disalurkan," katanya.

Di sisi lain, Sakhir, Ketua Gapoktan Desa Tegalsari, merasa khawatir terkait kontaminasi limbah buangan pabrik yang mengalir ke sungai Kalisono, yang dapat berdampak buruk terhadap kualitas padi yang dihasilkan.

"Dampaknya kurang baik untuk kualitas padi yang dihasilkan. Ditambah petani juga sering gatal-gatal sepulang dari sawah," jelasnya.

Sementara itu, Irhas Fredy Wibowo, Pelaksana tugas (Plt) Kabid Tanaman Pangan, Dispaperta Batang, memberikan keyakinan kepada para petani terkait risiko banjir dengan menyatakan, "Petani tidak perlu cemas karena jika terendam selama 24 jam tidak berpengaruh pada padi. Tapi jika sampai sepekan, Gapoktan sudah mengikuti program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP), untuk melindungi jika ada yang mengalami gagal panen."

Kabupaten Batang dikenal sebagai daerah lumbung padi, meliputi Depok, Tulis, Kandeman, Gringsing, dan Tersono, yang diperkirakan akan memasuki masa panen raya pada awal bulan April mendatang.

Meskipun demikian, para petani tetap berharap agar kondisi sungai Kalisono bisa dinormalisasi untuk menghindari banjir selama musim hujan dan memastikan kualitas padi yang dihasilkan tetap baik.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Oriza Shavira Arifina

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X