BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Kemenag Batang bersama Forum Pendidik Madrasah Inklusif (FPMI) Batang telah menegaskan komitmennya untuk mendukung pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus.
Kepala Kantor Kemenag Batang, Akhmad Farhan, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkomitmen untuk mendukung program madrasah inklusif dari jenjang RA hingga MA.
Akhmad Farhan menyampaikan komitmennya saat menghadiri Pembukaan Pelatihan dan Penerimaan Penghargaan atas Kepeduliannya pada Penyandang Disabilitas dan Penguatan kapasitas Madrasah Inklusif di Kabupaten Batang.
Baca Juga: Minat Tinggi: 553 Peserta Ikuti Tes Seleksi Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) di BLK Batang
"Ini jadi komitmen bersama, kita harus hadir untuk mereka. Karena mereka juga berhak untuk mendapatkan pendidikan yang sama dan setara. Hari ini ada 3 pilot project madrasah, dan nantinya akan diperkuat dari Kemenag RI. Harapannya nanti bisa diterapkan oleh seluruh madrasah di Kabupaten Batang," kata Akhmad Farhan, Selasa 9 Januari 2024.
Saat ini, sekitar 0,4 persen siswa atau peserta didik berkebutuhan khusus telah menerima pendidikan di madrasah. Program madrasah inklusif ini sedang dikembangkan di tiga madrasah pilot project, yaitu di MTs Darul Hikmah Sengon Subah, MTs Al Hikmah Batang, dan MTs Tholabudin Masin Warungasem.
Akhmad Farhan menekankan pentingnya memperkuat pendidik terlebih dahulu sehingga madrasah siap menerapkan program inklusif.
"Saat ini kami memperkuat pendidiknya dulu. Sehingga nantinya madrasah siap, dan kami akan sosialisasikan program ini. Sehingga masyarakat tahu bahwa madrasah di Batang turut mendukung program inklusif," ungkapnya.
Ketua Forum Pendidik Madrasah Inklusif Jawa Tengah, Sri Ayu Sipah, yang juga Panitia Kegiatan, menjelaskan bahwa pelatihan ini diikuti oleh sekitar 100 peserta, termasuk Kepala Madrasah, Guru BK, Pengawas MTs, Guru MTs Al Hikmah, dan Guru MTs Darul Hikmah.
"Pelatihan ini diharapkan dapat mempersiapkan pendidik di Batang untuk menerapkan nilai-nilai inklusif dan memberikan layanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus," jelasnya.
Selain pelatihan, pihak-pihak yang turut mendukung program madrasah inklusif juga menerima penghargaan atas kontribusinya. Ini termasuk Kantor Kemenag Batang, PT Bhimasena Power Indonesia (BPI), Management Hotel Parkside Mandarin Pekalongan, Batik TV, dan Radar Pekalongan.
Sri Ayu Sipah berharap bahwa keterlibatan pihak-pihak terkait akan menjadi landasan kuat dalam mendukung kesuksesan program madrasah inklusif di Kabupaten Batang.