BATANG, AYOSEMARANG.COM -- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tegal, Mawardi mengungkapkan, bahwa pertumbuhan kanal pembayaran melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di Kabupaten Batang mencapai 93.975 merchant atau tumbuh sebesar 12,5 persen (yoy) dibandingkan dengan Januari 2023.
“Jumlah itu memposisikan Kabupaten Batang menjadi terbanyak kedua di wilayah eks-keresidenan Pekalongan, ”kata Mawardi usai menghadiri gerakan pangan murah di Kabupaten Batang, Jumat 8 Meret 2024.
Selain itu, volume transaksi QRIS di Kabupaten Batang pada Januari 2024 mengalami pertumbuh cukup bagus yakni sebesar 21,63 persen (yoy) dibandingkan dengan volume transaksi pada Januari 2023.
Baca Juga: JPO di Pasar Batang Dipenuhi Karat Bakal Dirobohkan? Ini Keputusan Dishub Batang
"Ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah mulai mengadopsi pembayaran yang lebih kekinian, praktis, mudah, cepat, dan terjamin keamanannya," ungkapnya.
BI Tegal juga terus mendorong kebiasaan masyarakat dalam menggunakan kanal pembayaran QRIS di setiap kegiatan seperti di gerakan pangan murah, jika membayar dengan QRIS harganya bisa lebih murah per paket sembakonya.
"diberbagi kesempatan, seperti pasar murah atau gerakan pangan murah kita dorong masyarakat menggunkan QRIS. Misal paket sembako berisi beras SPHP 5kg, gula pasir 1 kg, dan minyak goreng 1liter dengan harga Rp75.000. Jika membayat dengan QRIS Rp60.000," Ungkapnya.
Baca Juga: Ratusan Emak-emak Antre Paket Sembako Murah di Kantor Bupati Batang, Bakal Digelar hingga 2 April
Dalam kesempatan yang sama, Mawardi juga mengumumkan bahwa Kantor Perwakilan BI Tegal telah memulai melakukan penukaran uang menjelang Ramadhan.
"Kebutuhan uang di wilayah eks-karesidenan Pekalongan pada periode Ramadhan dan Idul Fitri 1445H diperkirakan mencapai Rp4,55 triliun, mengalami peningkatan sebesar 1,2% dibandingkan dengan realisasi tahun 2023," tukasnya.