BATANG, AYOSEMARANG.COM - Kabupaten Batang baru-baru ini menghadapi serangkaian bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem. Dari banjir yang meluas hingga puting beliung yang merusak, warga setempat menghadapi tantangan dan menuntut kepedulian pemerintah setempat.
Cuaca ekstrem yang terjadi pada Rabu (13/3) dan Kamis (14/3) telah menyebabkan banjir di dua kecamatan, dengan lebih dari 5.000 jiwa terdampak di Kecamatan Batang dan 500 jiwa di Kecamatan Gringsing.
Di Desa Tegalsari, Kecamatan Kandeman, puting beliung telah merusak 50 rumah warga.
Kabupaten Batang, dalam menghadapi cobaan ini dengan upaya bersama lintas komunitas yang harapannya dapat bangkit kembali lebih kuat dari sebelumnya.
Baca Juga: Sosialisasi Penutupan Jalan Truntum oleh LBH Adhyaksa Memicu Dukungan Warga
Penjabat Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki, bersama Forkompinda, mengunjungi dua lokasi bencana utama yang dialami oleh warganya.
“Ada cuaca ekstrem hari Rabu full hujan ada beberapa kejadian di Batang, ada banjir, ada puting beliung, pohon tumbang, longsor…ini kami ambil di beberapa lokasi itu sampling,” Jumat, 15 Maret 2024.
Untuk korban banjir, langkah-langkah telah diambil untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan mereka. Warga Karangasem telah dievakuasi ke pos pengungsian, dengan Pemerintah Daerah memastikan bahwa bantuan, khususnya makanan, tersedia cukup.
“Saya sudah perintahkan Kadinkes untuk menerjunkan petugas kesehatan untuk memeriksa warga yang kebanjiran,” kata Lani Dwi Rejeki.
Tidak hanya itu, tetapi juga ada janji untuk membantu memulihkan rumah-rumah yang terdampak oleh puting beliung. Kerjasama antara PMI, BAZNAS, dan lembaga lainnya sedang diupayakan untuk memberikan bantuan yang diperlukan.
Dandim 0736/Batang, Letkol Inf Ahmad Alam Budiman, dan Wakapolres Batang, AKBP Raharja, telah menggerakkan pasukan mereka untuk memberikan dukungan.
“Kami TNI Polri saling bahu membahu membantu warga. Kami juga bekerjasama dengan BPBD terkait kebencanaan,” ujar Letkol Inf Ahmad Alam Budiman.
