BATANG, AYOSEMARANG.COM - Menjelang perayaan Lebaran, Dinas Kesehatan Kabupaten Batang meningkatkan pengawasan keamanan pangan di pasar-pasar tradisional.
Dalam serangkaian tes laboratorium, terungkap bahwa sejumlah bahan pangan mengandung zat berbahaya seperti formalin dan pewarna tekstil Rodhamin B.
“Kami telah mengidentifikasi 43 sampel yang dicurigai mengandung bahan berbahaya, terutama yang banyak diproduksi selama bulan Ramadhan. Dari jumlah tersebut, enam sampel terbukti positif,” ungkap Rizza Fauziyah, Kasi Kefarmasian dan Alat Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Rabu 27 Maret 2024.
Produk-produk seperti cenil, cendol, agar-agar, dan cincau menjadi fokus utama, mengingat tingginya permintaan selama bulan puasa. Pengawasan dilakukan di 15 pasar tradisional yang menjadi pusat distribusi utama bagi pedagang.
Baca Juga: Waspada Jelang Lebaran Kejahatan Meningkat, Polres Kendal Tangkap 3 Pelaku Curanmor
“Kami juga memperhatikan parcel-parcel yang dijual di pasar tradisional, minimarket, dan toko kelontong," kata Rizza.
Meskipun ada pedagang yang diketahui menggunakan bahan berbahaya setiap tahun, Dinas Kesehatan terbatas dalam tindakan penegakan karena kurangnya regulasi keamanan pangan.
“Saat ini, kami belum bisa memberikan sanksi karena belum ada peraturan daerah atau peraturan bupati yang mendukung,” jelas Rizza.
Namun, Dinas Kesehatan tidak tinggal diam. Mereka berencana untuk mengadakan sesi pembinaan dan edukasi bagi produsen, distributor, dan pedagang. Selain itu, mereka akan berkonsultasi dengan balai POM terkait tindakan lebih lanjut.
Baca Juga: Peserta Kategori 2 KIP Kuliah Masih Bisa Daftar KIP Kuliah 2024? Buktikan dengan Syarat Berikut Ini
Sebagai langkah proaktif, Dinas Kesehatan dan Dinperindagkop UKM Batang akan meluncurkan program pasar aman dari bahan berbahaya. Pasar Batang dipilih sebagai lokasi pilot projek.
“Balai POM akan memberikan pelatihan cara menguji produk yang mengandung bahan berbahaya dengan cepat. Ini memungkinkan tidak hanya petugas kesehatan, tetapi juga pedagang dan masyarakat umum untuk melakukan pengujian,” kata Rizza.
Tawang Nugroho, Kepala Pasar Batang, mengumumkan rencana untuk menyediakan etalase edukasi di pintu masuk pasar. Etalase ini akan menampilkan sampel makanan berbahaya sebagai bagian dari upaya edukasi kepada pengunjung.
Artikel Terkait
Penyebab Tidak Mendapatkan Bansos Beras 10 Kilogram Tahap 3, Begini Solusinya
Resep Masak Mie Aceh yang Gurih Kaya Rempah untuk Berbuka Puasa
PHK dan Sertifikat Tanah Ditahan, Eks Karyawan KSP Bhina Raharja Batang Ngadu ke Disnaker
Gelar Musrenbang, Batang Fokuskan Pendidikan Jadi Kunci Tingkatkan Daya Saing SDM
Bincang Berkah Ramadhan di Masjid Syekh Zayed Bahas Kelola Air bersama AQUA dan MUI Solo