BATANG, AYOSEMARANG COM -- Jalur Pantura dan Tol Batang-Semarang berubah menjadi pita kehidupan yang membawa ribuan harapan kembali ke pangkuan ibu kota.
Hingga Minggu 14 April 2024 malam atau H+5, kendaraan berlalu lalang dengan semangat yang tak terbendung, namun tetap dalam alunan yang harmonis.
Dari balik kaca mobil, terlihat wajah-wajah lelah namun puas, menandakan berakhirnya perayaan yang hangat bersama keluarga.
Baca Juga: Info Terbaru : One Way Diperpanjang Sampai KM 442 Bawen Jalan Tol Solo - Semarang
Mobil-mobil dengan pelat B, D, T, dan E menjadi saksi bisu perjalanan panjang dari Semarang ke Jakarta, bergerak maju dengan kecepatan 80 hingga 100 kilometer per jam, seolah tak ingin melewatkan sedetik pun dari waktu yang berharga.
Di jalur Pantura, dari Posko Pengamanan Ops Ketupat Candi Alun-Alun Batang hingga perbatasan Kabupaten Pekalongan Kota, kendaraan bergerak lancar, seakan mengerti bahwa kesabaran adalah kunci dari perjalanan yang aman.
AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo, melalui Ipda Sriwidadi mengungkapkan, bahwa meski arus balik Lebaran mengalami peningkatan sejak Sabtu, ada keyakinan kuat bahwa dengan kerjasama komunitas dan stakeholder, lalu lintas akan tetap terkelola dengan baik.
“Alhamdulillah, arus balik Lebaran terus lancar di tol dan jalur Pantura hingga pagi ini,” ujar beliau pada Senin, 15 April 2024.
Baca Juga: Bacaan Niat Puasa Syawal, Boleh Dibaca Pada Siang Hari Asalkan....
Ia juga menyatakan situasi arus balik dapat terkendali dengan baik. Strategi one way di Tol Batang-Semarang telah terbukti efektif, mengurai kepadatan dan menghindarkan dari jerat kemacetan yang mungkin terjadi.
“Bila lelah, untuk istirahat terlebih dahulu, keselamatan adalah yang utama. Pesan yang diulang-ulang, mengingatkan kita di balik setiap perjalanan, nyawa adalah taruhannya,"katanya
Dan di sana, di rest area 360B, terlihat sosok AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo yang tak lelah memantau, memastikan bahwa setiap kilometer yang dilalui adalah kilometer yang aman bagi para pemudik.
Arus balik Lebaran bukan sekadar perpindahan massa, melainkan perjalanan kembali ke rutinitas dengan hati yang telah diperbarui.
Baca Juga: Duka Mendalam: Korban Kecelakaan Bus Rosalia Indah Bertambah, Satu Meninggal di Kendal
