Sementara itu korban lainya, Atina yang menjadi kolektor dari 60 nasabah dengan kerugian mencapai sekitar Rp 191 juta. Nasabah itu berasal dari Banyuurip, Simbang Wetan dan Jenggot.
"Rekening atas nama saya untuk program Mitratama Sembako. Jadi saya ikut 3, yang mitratama Rp 17,000 sama Rp 25,000 sama Sigiat. Totalnya uang tabungannya mencapai Rp 191.307.00," katanya.
Ia juga menyatakan hingga lebaran usai para nasabah belum juga mendapatkan uang kembalian dari KSPPS BMT Mitra Umat.
"Ya, saya pribadi tertekan, karena mereka tahu tidak bisa cair. Mereka nggedor-nggedor nggihnya ke saya yang harus bertanggungjawab. Padahal media sudah terekspos ya, bahwa dari BMT Mitra Umat bermasalah, seperti itu kan bukan dari saya," pungkasnya.