KENDAL, AYOSEMARANG.COM - - Seniman se-Kabupaten Kendal kecewa dengan pembatalan karnaval hari jadi Kendal ke 419 yang sedianya dilaksanakan di Kaliwungu, Seniman di Kendal yang tergabung di Dewan Kesenian Kendal (DK2) akan mengajukan protes kepada Bupati Kendal.
Pasalnya sejumlah seniman sudah melakukan persiapan bahkan ada yang sudah melakukan latihan untuk bisa tampil dalam karnaval tersebut. Namun kenyataanya Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal menyatakan karnaval HUT Kendal batal digelar.
Melalui surat edaran bernomor 400.6/222244/Disdikbud mengatakan karnaval yang rencananya akan digelar di Alun-alun Kaliwungu justru dilempar tanggung jawabnya ke Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar). Untuk waktu pelaksanaan masih menunggu panitia Induk yang diketuai oleh Sekda Kendal, Sugiono.
Ketua DK2, Kiswanto mengatakan, para seniman khususnya seluruh pengurus komisariat DK2 di 20 kecamatan menyesalkan keputusan tersebut. Pasalnya, masing-masing komisariat sebelumnya telah diminta untuk mempersiapkan diri agar bisa tampil pada saat karnaval.
“Karena diminta tampil, praktis mereka sudah menggelar rapat internal. Termasuk menyiapkan kostum dan latihan-latihan. Nah, tentunya semua itu mereka mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Tiba-tiba dibatalkan ini, jelas mereka sangat marah dan kecewa,” katanya.
Baca Juga: Bersiap, Hari Jadi Kendal ada Karnaval Budaya Seniman 20 Kecamatan
Selain alasan sudah mengeluarkan tenaga, pikiran dan biaya, para seniman ini kecewa jika karnaval yang menjadi hiburan rakyat di HUT Kendal justru ditiadakan. Padahal, sejak dulu memang karnaval sudah menjadi agenda tahunan pada puncak perayaan HUT Kendal.
“Di bawah, para seniman di komisariat DK2 itu maunya akan menggelar Kendal unjuk rasa dan demonstrasi besar-besaran. Yakni sebagai bentuk protes atas pembatalan karnaval. Tapi kami cegah, karena kami akan membicarakan masalah ini dengan Disdikbud dan Disporapar,” akunya.
Hal senada dikatakan Ketua Komisariat DK2 Kaliwungu, Bahrul Ulum. Ia menyatakan kecewa dengan keputusan pembatalan Karnaval. “Padahal kami sudah latihan dan mempersiapkan segalanya,” tandasnya.
Jika memang karnaval dibatalkan, lanjut Presiden Plataran Sastra Kaliwungu (PSK) itu, ia bersama seluruh komisariat DK2 akan melakukan audiensi dengan Bupati Kendal. “Jika perlu kami akan menggelar demo,” tegasnya.
Pengurus DK2 lainnya, Joko mengaku sebagai pimpinan, Bupati harusnya mendukung Karnaval. Sebab, kegiatan tersebut merupakan bagian dari nguri-uri dan melestarikan seni di Kendal. “Kami siap untuk audiensi dengan Bupati Kendal. Sebagai warga, kami diberikan hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat,” kata Joko.