Waspada Rekam Jejak Digital di Internet, Literasi Digital Diperkuat

photo author
- Kamis, 15 Agustus 2024 | 07:45 WIB
Ilustrasi : Siswa-siswi jenjang SMA Se-Kabupaten Brebes, mengikuti kegiatan literasi digital nonton bareng, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu 12 Juni 2024. (dok Kominfo.)
Ilustrasi : Siswa-siswi jenjang SMA Se-Kabupaten Brebes, mengikuti kegiatan literasi digital nonton bareng, yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika, Rabu 12 Juni 2024. (dok Kominfo.)

TEGAL, AYOSEMARANG.COM- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan menggelar Nonton Bareng (Nobar), dengan menggambil tema "Waspada Rekam Jejak Digital Di Internet", yang akan diikuti oleh SMA Negeri Kota Tegal, Jawa Tengah.


Acara tersebut memfokuskan kewaspadaan diri saat menggunakan media sosial, karena saat menggunakan media sosial, pengguna pasti meninggalkan rekam jejak digital yang dibuat dan ditinggalkan saat berselancar di media sosial, atau setelah menggunakan perangkat digital.

Adapun jejak digital memiliki 2 jenis, jejak digital aktif yang merupakan informasi secara sadar dibagikan di internet dan jejak digital pasif, informasi yang ditinggalkan di internet tanpa sadar atau data yang
dikumpulkan secara otomatis oleh pihak lain tanpa sepengetahuan pemilik jejak digital.


Acara nobar tersebut akan diselenggarakan pada hari Jumat 16 Agustus, secara zoom langsung dari SMA Negeri 2 Kota Tegal.

Kemajuan teknologi internet semakin pesat, hal tesebut dibuktikan dengan banyaknya platform-platform digital, yang bermunculan di ruang digital. Setiap pengguna internet dapat memperoleh apapun dari platform tersebut, dan sangat mudah mengakses segala sesuatunya.


Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mengumumkan jumlah pengguna internet Indonesia tahun 2024 mencapai 221.563.479 jiwa dari total populasi 278.696.200 jiwa penduduk Indonesia tahun 2023.


Dari hasil survei penetrasi internet Indonesia 2024 yang dirilis APJII, maka tingkat penetrasi internet Indonesia menyentuh angka 79,5%. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, maka ada peningkatan 1,4%.


Menurut Krisna Aditya dari Social Media Strategist Tular Nalar, mengatakan, lemahnya pelindungan data di Indonesia mengakibatkan maraknya kebocoran data dimana mana, diperlukan pemahaman masyarakat terkait keamanan digital.

"Hal ini dibuktikan dengan seringnya terjadi kasus kejahatan siber, seperti hacking (peretasan) maupun cracking (pembajakan) media sosial yang berujung pada pembobolan data pribadi, pemerasan hingga penipuan daring melalui telepon seluler," ungkap Krisna.


Nobar tersebut menghadirkan pembicara Kepala Cabdin 11, Indri Astuti, S.IP, M.H yang akan memaparkan Strategi pengajar agar peserta didik aman di dunia digital. Serta Miss Hijab Pendidikan Indonesia, Tular Nalar Mafindo, Fidya Laela Sarie, yang akan menjelaskan Waspada Interaksi dalam dunia Online.

Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama siberkreasi memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang pentingnya edukasi menggunakan internet, dan ini merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD).***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X