“Benar truk sampah tidak ada BBM solar karena tidak bisa mengisi di SPBU yang menjadi rekanan. Pihak SPBU menghentikan sepihak dan tidak memberikan jatah BBM solar kepada armada truk sampah DLH,” terangnya.
Hal ini karena ada kendala di sistem informasi pemerintah daerah sehingga rekanan tidak bisa mencairkan pengajuan pencairan anggaran BBM solar untuk truk sampah ini.
“Kita sudah berupaya agar ada jalan keluar sehingga truk sampah bisa kembali mengangkut sampah yang ada di tempat pembuangan sementara ke TPA,” kilah Syaiful Huda.
Dirinya belum bisa memastikan kapan truk sampah ini bisa kembali beroperasi. Padahal jika sehari tidak terangkut, tumpukan sampah akan semakin menggunung dan menganggu pemandangan dan bau yang tidak sedap.