KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Di era globalisasi saat ini, perkembangan digitalisasi semakin pesat sehingga menimbulkan berbagai pengaruh dalam segala sendi kehidupan manusia. Mulai ekonomi, pendidikan, agama, budaya, sampai kepada perubahan masyarakat. Termasuk diantaranya budaya membaca dan literasi.
Meskipun di tengah gempuran digitalisasi dan semakin populernya buku elektronik atau e-book, para penggerak literasi di Kendal tetap aktif mempromosikan membaca buku fisik di masyarakat.
Mereka sepakat bahwa buku fisik masih memiliki peran penting dalam membangun kebiasaan membaca di kalangan anak-anak dan dewasa. Saat diskusi praktik baik penggerak literasi yang digelar di Kampoeng Literasi Ceria Patean diikuti 20 penggerak literasi, banyak masukan untuk meningkatkan minat membaca masyarakat.
Baca Juga: Literasi Digital Diperlukan untuk Membentuk Karakter Generasu Muda Sesuai Tuntutan Zaman
Acara yang didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa ini bertujuan memperkuat komunitas literasi di Kendal.
Munawar, pengelola Kampoeng Literasi Ceria Kendal, menyatakan rasa syukurnya karena Kampoeng Literasi Ceria menjadi salah satu pelaku literasi yang ditunjuk pemerintah untuk mengadakan kegiatan ini.
"Alhamdulillah, Kampung Literasi Ceria salah satu dari beberapa puluh pelaku literasi yang ditunjuk oleh pemerintah melakukan kegiatan ini," ujarnya.
Ia juga menambahkan harapannya bahwa kegiatan ini bisa menjadi pemicu untuk semakin mengembangkan kegiatan literasi di Kendal. "Semoga amanah yang diberikan kepada kami ini bisa memacu kami untuk terus berkarya dan mampu mengembangkan literasi di Kendal," lanjutnya.
Sementara Fathur Rozi, seorang penggerak literasi dari Sukorejo, menyampaikan pandangannya terkait pentingnya kegiatan literasi yang rutin dan masif. Dirinya mengusulkan agar kegiatan literasi semakin masif.
“Maka sebaiknya kita rutin melakukan kegiatan dan bergantian ke masing-masing sanggar yang kami punya," ungkapnya.
Sedangkan Diah Al Hidayah, pegiat literasi dari Kecamatan Weleri, sangat antusias mengikuti diskusi ini dan sangat setuju usulan dari perwakilan Sukorejo untuk mengagendakan pertemuan rutin yang bergantian ke sanggar-sanggar yang ada di Kendal.
Kegiatan ini menjadi langkah awal dari rangkaian delapan kegiatan literasi yang akan berlangsung di Kampoeng Literasi Ceria Kendal, dengan harapan dapat meningkatkan semangat literasi di kalangan masyarakat Kendal dan menginspirasi gerakan literasi di seluruh Indonesia.