PEKALONGAN, AYOSEMARANG.COM- Pengguna internet di tanah air dari tahun ke tahun terus bertambah, seiring penambahan pengguna internet tersebut, maka ancaman di dunia digital juga semakin meningkat. Peran pemerintah dalam memberikan edukasi kepada masyarakat menjadi sangat penting, terutama edukasi literasi digital sejak dini.
Karena itu Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengadakan agenda Literasi Digital Nobar dengan mengambil tema Etika Pelajar di Dunia Digital untuk siswa Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) Kabupaten Pekalongan. Acara tersebut akan memberikan pengetahuan kepada peserta dan tenaga pendidik, tentang bagaimana membentuk karakter generasi muda sesuai dengan tuntutan jaman. Dan bagaimana cara mengenalkan ragam budaya Indonesia ke dalam dunia digital. Chip In yang akan digelar pada hari Senin 30 September 2024, secara via zoom langsung dari Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI) Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2024 ini dilaporkan mencapai 221,5 juta jiwa atau tepatnya 221.563.479 jiwa. Dari jumlah tersebut, Generasi Z (kelahiran 1997-2012 berusia 12-27 tahun) menjadi kelompok usia yang paling banyak terkoneksi internet. Berdasarkan laporan Survei Internet Indonesia yang disusun oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJII) per 2021-2022, tingkat penetrasi internet pada anak usia 5-12 tahun mencapai 62,43 persen, sedangkan pada anak usia 13-18 penetrasi internetnya sebesar 99,16 persen. Sebanyak 90,61 persen anak usia 13-18 tahun tersebut mengakses internet melalui gawai.
Miss Hijab Pendidikan Indonesia Fidya Laela Sarie, dari Tular Nalar Mafindo mengatakan, nonton bareng bertemakan Pendidikan Karakter Gen-Z di Era Digital segmentasi siswa SMP, merupakan terobosan kegiatan yang sangat penting. Karena perkembangan dunia internet saat ini sudah tidak terbatas lagi.
"Kegiatan Chip In untuk tingkat Madrasah yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Jawa Tengah, diharapkan agar para siswa dan tenaga pendidik, selalu memperhatikan prinsip Prinsip THINK (True, Helpful, Illegal, Necessary and Kind) dalam Etika Digital. Karena prinsip tersebut merupakan landasan para siswa dan tenaga pendidik untuk lebih memahami akan pentingnya beretika dalam menggunakan media sosial. Supaya terhindar dari cyberbullying, sextortion, scam, hoax, child grooming, pornografi, hingga eksploitasi," ungkap Fidya.
Chip In tersebut menghadirkan pembicara Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah XII Jawa Tengah, Sukamto, S.Pd, M.M. yang akan memaparkan tentang Waspada Terhadap Jejak Digital. Ketua Yayasan Madrasah Islamiyah Wonopringgo Ir. M. Khirzuddin Basyar, yang akan menjelaskan Kreativitas Generasi Muda Melalui Digitalisasi Budaya.
Dengan digelarnya acara Pendidikan Karakter Gen-Z di Era Digital, yang diselenggarakan Kemenkominfo diharapkan bisa mengedukasi anak-anak sekolah sejak dini sehingga, dalam berselancar di dunia digital dengan mengedepankan tata krama sesuai dengan budaya Indonesia.***