Batang Waspadai Ancaman Gempa Megatrust, Mitigasi dengan Simulasi Bencana

photo author
- Selasa, 8 Oktober 2024 | 20:15 WIB
Pelajar mempraktikkan simulasi mitigasi kebencanaan, di SMAN 1 Batang. (Dok)
Pelajar mempraktikkan simulasi mitigasi kebencanaan, di SMAN 1 Batang. (Dok)

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Di tengah ketidakpastian cuaca dan ancaman bencana, kekhawatiran akan munculnya Gempa Megatrust di Pulau Jawa semakin mengemuka. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Batang merespons dengan langkah mitigasi yang intensif, menargetkan berbagai instansi dan lembaga pendidikan agar masyarakat, terutama siswa, teredukasi dan siap menghadapi potensi bencana yang dapat terjadi kapan saja.

Di SMAN 1 Batang, siswa dan guru tidak hanya mendengarkan teori, tetapi juga berlatih langsung dalam simulasi penyelamatan diri dan penanganan korban gempa.

"Meskipun potensi Megatrust di Batang tergolong kecil, kami tetap harus melakukan mitigasi yang baik," jelas Nur Setia Nugroho, Kasi Kedaruratan BPBD Batang, Selasa 8 Oktober 2024.

"Setelah tahun potensinya, mereka bisa mengurangi risiko dampak kebencanaannya."

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis, Mbak Ita Peringatkan Soal Rantai Pasokan Bahan Makanan

Walaupun Kabupaten Batang dinyatakan relatif aman dari ancaman Megatrust menurut informasi dari BMKG, dengan potensi bencana lebih tinggi di wilayah selatan seperti Cilacap dan Purworejo, langkah pencegahan tetap menjadi prioritas. Hal ini dikarenakan infrastruktur bangunan bertingkat di sekolah-sekolah dapat memperparah dampak jika terjadi gempa.

Setyo Utomo, Wakil Kepala Sekolah Kesiswaan SMAN 1 Batang, menekankan pentingnya simulasi ini.

"Siswa dan orang tua tentu merasa khawatir. Dengan mengundang BPBD, kami memberikan pengetahuan dasar untuk menghadapi situasi darurat," katanya.

Dalam simulasi tersebut, anggota Palang Merah Remaja (PMR) dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dilibatkan, menyiapkan mereka untuk merespons secara cepat terhadap korban.

Baca Juga: Volume Ekspor Melesat, Batik Pekalongan Go Internasional

"Respons anak sangat antusias, karena mereka sudah terbiasa menangani korban cedera," tambah Setyo.

Siswa Novita, setelah berpartisipasi dalam simulasi, mengungkapkan, "Ketika mendengar sirine, saya akan lebih cepat menyelamatkan diri, agar tidak tertimpa bangunan yang roboh." Pernyataan ini mencerminkan betapa pentingnya persiapan mental dan pengetahuan saat menghadapi situasi darurat.

Program mitigasi ini tidak hanya berhenti di SMAN 1 Batang. BPBD Batang juga telah melaksanakan simulasi di berbagai instansi lain, termasuk Puskesmas Tulis dan BRI, serta merencanakan kegiatan serupa di lembaga pendidikan tingkat SD dan SMP.

"Semua upaya ini bertujuan untuk membangun kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat, karena dalam menghadapi ancaman gempa, pengetahuan dan keterampilan adalah senjata utama untuk menyelamatkan diri," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X