Temuan Zat Berbahaya di Makanan dan Minuman Sentra Kuliner Dracik, Dinkes Minta Maaf atas Kebocoran Data

photo author
- Kamis, 7 November 2024 | 14:36 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Batang, Dr. Didiet Wisnuhardanto.
Kepala Dinas Kesehatan Batang, Dr. Didiet Wisnuhardanto.

BATANG, AYOSEMARANG.COM - Temuan mengejutkan dari pengawasan makanan dan minuman di sentra kuliner Dracik, Kecamatan Batang, memicu permohonan maaf dari Kepala Dinas Kesehatan Batang, Dr. Didiet Wisnuhardanto.

Pemeriksaan ini mengungkap adanya kandungan zat berbahaya seperti formalin, natrium benzoat, dan bakteri pada sejumlah sampel jajanan. Meski begitu, Dr. Didiet menekankan bahwa tujuan pemeriksaan ini adalah pembinaan kepada para pedagang, bukan untuk mencemarkan nama baik mereka.

"Kami akui, memang ada pengawasan terhadap makanan dan minuman di sentra kuliner Dracik. Itu tugas Dinas Kesehatan, mengambil sampel dan mengujinya di laboratorium. Kebetulan, laboratorium di Batang terbatas, jadi pemeriksaannya harus dilakukan di Semarang," jelas Dr. Didiet.

"Setelah diuji, ditemukan beberapa sampel yang mengandung formalin, natrium benzoat, dan bakteri. Namun, langkah selanjutnya adalah pembinaan, bukan pelarangan berjualan."

Baca Juga: Jelang 1 Tahun Fatwa Dukung Palestina, Ribuan Santri Tetap Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel

Dr. Didiet menegaskan bahwa hasil uji laboratorium ini murni untuk kepentingan pembinaan, bukan untuk menjatuhkan sanksi atau menutup usaha para pedagang. Ia menjelaskan, jajanan yang mengandung formalin atau bahan berbahaya lain akan diarahkan agar pedagang tidak lagi menggunakannya.

"Dampak formalin dan bahan kimia berbahaya ini tidak main-main. Jika terus dikonsumsi, dapat memicu berbagai masalah kesehatan mulai dari alergi, iritasi, hingga penyakit serius seperti kanker atau kerusakan organ," paparnya. "Oleh karena itu, kami minta agar para pedagang yang ditemukan menggunakan bahan tersebut bisa segera menggantinya dengan bahan aman."

Namun, yang menjadi perhatian publik adalah kebocoran data dari hasil pengawasan tersebut. Dalam mini lokakarya yang digelar di Puskesmas Batang 1 pada Rabu, 6 November 2024, data ini dibahas secara internal. Sayangnya, ada karyawan yang diduga mengambil foto data tersebut dan menyebarkannya di media sosial, sehingga informasi menjadi konsumsi publik dan berpotensi merugikan beberapa pedagang.

"Saya sangat menyayangkan hal ini. Seharusnya data ini untuk kepentingan internal, bukan untuk disebarluaskan," ujar Dr. Didiet.

Baca Juga: Naik Gaji! UMK Kota Semarang 2025 Diprediksi Segini, Bisa Tembus Rp 3,5 Juta?

"Kami mohon maaf atas kejadian ini. Kami hanya ingin melakukan pembinaan, bukan menjatuhkan nama baik pedagang di mata masyarakat."

Dr. Didiet menjelaskan risiko kesehatan yang dapat timbul jika makanan yang mengandung formalin atau zat kimia berbahaya terus dikonsumsi. Dalam jangka pendek, konsumen mungkin mengalami mual, muntah, diare, pusing, atau bahkan reaksi alergi.

Sedangkan dalam jangka panjang, risiko kesehatan yang lebih serius seperti kanker dan kerusakan pada ginjal dan hati bisa mengintai.

Melalui pembinaan ini, Dinkes Batang berharap para pedagang di sentra kuliner Dracik lebih waspada dan memilih bahan yang aman untuk makanan yang dijual.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X