Di sisi lain, Sumarno mengakui untuk penerapan memang belum meluas sebab upaya ini masih termasuk merintis. Dia berharap masyarakat bisa semakin mengenal dan ikut mengkonsumsi.
Terakhir untuk target, apabila dalam masa panen surpulus, pihaknya akan mengolah yang surplus tadi agar bisa diawtkan dan dibuat pasta.
"Kalau cabe kan 153 ribu produk kita. Kita kebutuhan hanya sekitar 140-an berarti kan kita surplus sekitar 10-an. Itulah yang harus kami pilih untuk peluang. Kalau bisa kita lempar keluar, akan kami lempar keluar dari Jawa Tengah ya. Tapi kalau nggak bisa berarti harus diawetkan. Yang kedua untuk bawang ya, itu 250. Kita kebutuhan hanya 230. Kita juga surplus, hanya masalah waktu saja," paparnya.
Sementara itu, dari Kepala KPw BI Jateng, Rahmat Dwi Saputra menyampaikan jika pihaknya akan meningkatkan kapasitas produksi petani.
Kemudian agar surplus panen tadi tidak membusuk, BI berupaya membantu hilirisasi dengan cabai kering dan bawang merah pasta.
"Nah itu agar supaya dia tersedia setiap bulan. Ketika musim tanam, kalau mau cabai masih ada. Tapi bentuknya berupa tidak segar tapi diawetkan. Makanya edukasi terhadap masyarakat agar bisa membiasakan mengkonsumsi cabai maupun bawang merah yang sudah diawetkan. Atau dalam bentuk lain misalnya pasta," paparnya
Untuk mendukung penuh, pihaknya membantu dengan alat produksi berupa alat pengolahan. Dia berencana akan menambah bantuan tersenbut.
"Beberapa kami bantu alat produksinya. Insyallah ini bisa, kalau dia beetambah baik usahanya akan untung dan dia bisa direplikasi di mana-mana dan bisa meningkatkan kapasitas. Ada sekitar 10 kelompok tani yang kami bantu. Kelompok tani dari Kabupaten Semarang, Temanggung, Wonosobo, Magelang dan daerah-daerah penghasil cabai," terangnya.
Sedangkan di acara yang sama, pihaknya juga menggaler belanja Tebus Murah. Program ini selain untuk mensosialisaikan elektronifikasi pembayara dengan Qris juga mensosialisasikan cabai kering dan bawang merah pasta tadi.
Baca Juga: Pemkot Semarang Terbitkan Perwal Beasiswa Anak Petani dan Nelayan
"Kemudian juga mengenal cabai keringnya, supaya mereka yang tadinya malas beli kami kasih tebus murah. Kampanye qrisnya dapat, kampanye cabai kering dan pastanya dapat," pungkasnya.