Komunitas Mapela Kaliwungu, Lahir dari Keprihatinan Soal Sampah di RTH

photo author
- Minggu, 8 Desember 2024 | 08:48 WIB
Ketua Mapela Kaliwungu memberikan potongan tumpeng saat tasyakuran di RTH Alun-alun Kaliwungu Minggu 8 Desember 2024.  (edi prayitno/kontributor Kendal )
Ketua Mapela Kaliwungu memberikan potongan tumpeng saat tasyakuran di RTH Alun-alun Kaliwungu Minggu 8 Desember 2024. (edi prayitno/kontributor Kendal )

KENDAL, AYOSEMARANG.COM - - Dibangunnya kawasan alun-alun yang dulunya hanya untuk tempat berjualan menjadi Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kaliwungu menjadi kebanggaan warga Kaliwungu.
 
Pembangunan RTH Kaliwungu yang digagas Bupati Kendal Dico M Ganinduto ini banyak dimanfaatkan masyarakat untuk berolahraga dan menikmati kemegahan dan keindahan Masjid Besar Al Muttaqin Kaliwungu.
 
Sebagai ruang publik, kesadaran masyarakat untuk menjaga dan tidak membuang sampah sembarang menjadi permasalahan yang dikhawatirkan masyarakat Kaliwungu.
 
Dari keprihatinan sejumlah warga yang usai sholat subuh di Masjid Besar Al Muttaqin berkeliling di RTH dan masih banyak sampah, menimbulkan keinginan untuk bersama sama membangun kepedulian.
 
"Kita sering usai sholat subuh berkeliling di RTH alun-alun Kaliwungu kok banyak sampah. Lalu bergerak sendiri untuk mengambil sampah," kata Sugiono Ketua Komunitas Mapela Kaliwungu.
 
 
Dari sinilah kemudian menggerakkan warga Kaliwungu yang ingin RTH ini menjadi sarana yang dimanfaatkan masyarakat terjaga dan bersih.
 
"Awalnya hanya beberapa orang dan kemudian mencoba mengumpulkan dan terbentuklah komunitas masyarakat peduli lingkungan alun-alun Kaliwungu. Harapannya kedepan tidak hanya di Kaliwungu tetapi daerah lain di Kendal bisa muncul komunitas serupa," imbuhnya saat tasyakuran Minggu 8 Desember 2024.
 
Tokoh masyarakat Kaliwungu yang juga anggota DPRD Kendal, Muhammad Tommy Fadlurahman berpesan dan berharap komunitas ini bisa menjaga kebersihan Alun-alun dan lingkungan sekitar.
 
"RTH Alun-alun Kaliwungu ini merupakan impian waktu kecil dan kini terwujud sehingga perlu dijaga bersama sama," katanya.
 
Gus Tommy sendiri akan mendukung segala bentuk kegiatan dari komunitas ini sehingga alun-alun Kaliwungu tetap terjaga dan selalu menjadi kebanggaan masyarakat Kaliwungu.
 
Pembina Komunitas Mapela Kaliwungu, Abdul Wahab tasyakuran Komunitas Mapela 
Komunitas ini sifatnya terbuka untuk semua warga Kaliwungu.
 
'"Komunutas ini berawal dari keprihatinan banyak sampah di lingkungan alun alun Kaliwungu . Untuk itu saya mengajak bersama sama menjaga alun alun Kaliwungu yang sudah dibangun dengan bagus," ungkapnya.
 
Komunitas ini memastikan kenyamanan warga untuk  memanfaatkan ruang terbuka Hijau ini untuk olahraga dan berkumpul.
 
Sedangkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kendal, Aris Irwanto mengatakan RTH Kaliwungu merupakan ikon yang digagas bupati untuk mengimbangi kemegahan Masjid Besar Al Mutaqqin Kaliwungu.
 
"Saat ini sudah ada Perda sampah tahun 2012 kewajiban bersama bukan hanya pemerintah sehingga bersama sama sengkuyung menangani sampah," terangnya.
 
Disampaikan saat ini TPA Darupono baru sudah over harus ada inovasi baru untuk menangani permasalahan sampah dengan pengelolaan.
 
Tasyakuran Komunitas Mapela Kaliwungu ini juga dihadiri Camat Kaliwungu Nung Tubeno, anggota DPRD Kendal Sulistyo Ari Wibowo, Kepala Desa Krajan Kulon Abdul Latif dan masyarakat Kaliwungu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X