Kembalikan Fungsi Terminal, Pedagang Sayur dan Buah Dipindahkan Masuk ke Terminal Bahurekso

photo author
- Rabu, 18 Desember 2024 | 14:21 WIB
Pedagang antre mendapatkan undian lapak agar bisa berjualan di dalam terimal Bahurekso Kendal.  (edi prayitno/kontributor kendal)
Pedagang antre mendapatkan undian lapak agar bisa berjualan di dalam terimal Bahurekso Kendal. (edi prayitno/kontributor kendal)

 

KENDAL,AYOSEMARANG.COM - - Dianggap menganggu lalu lintas angkutan yang keluar masuk terminal Bahurekso Kendal dan upaya mengembalikan fungsi terminal, pedagangh sayur dan buah akan dipindahkan.

Sebelumnya pedagang ini berjualan di area depan terminal, dan rencananya akan dipindahkan ke dalam terminal yang dulu digunakan untuk shalter pedagang Pasar Weleri. Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Kendal pun mulai melakukan penataan pedagang sayur dan buah ini.

Kepala Dishub Kendal, Mohammad Eko menyampaikan, setelah melalui pertemuan hingga ke-13 kali, Dishub Kendal dan para paguyuban pedagang menggelar undian lapak para pedagang sayur dan buah guna optimalisasi fungsi terminal.

"Ini pertemuan yang ke 13 terkait penataan pedagang yang tadinya ada di ruas jalan depan Pasar aweleri sampai dengan Stasiun Weleri. Mereka juga ikut terdampak kebakaran Pasar Weleri. Kami sudah rapatkan dengan Pak Sekda, Jadi untuk optimalisasi Terminal Bahurekso, pedagang sayur dan buah ditata di terminal bagian belakang," terangnya.

Ditambahkan, dengan dilakukan penataan ulang lapak pedagang ini, nantinya diharapkan Terminal Bahurekso bisa difungsikan secara maksimal.

Baca Juga: Bangunan Masih Baru, Pasar Weleri Bocor Parah Jika Hujan Lebat

"Untuk didepan itu armada bus trans, dan yang di area belakang itu kita maksimalkan untuk pedagang sayur," tambahnya.

Eko menambahkan, untuk penataan lapak tersebut, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada paguyuban masing-masing. Dishub hanya menyediakan tempat yang dinilai sudah sesuai dan cukup dengan jumlah pedagang.

"Jadi nantinya, biar dikelola sendiri oleh paguyuban. Untuk total pedagang ada sekitar 300 pedagang, intinya kami siapkan tempat dan kita sudah hitung dan itu cukup," lanjutnya.

Menurutnya, pedagang sayur dan buah ini merupakan pedagang yang terdampak kebakaran namun tidak mempunyai kartu kuning. Sehingga tidak mendapatkan jatah di Pasar Weleri Baru.

"Pihak Disdag tidak mau untuk menangani sisa-sisa pedagang ini. Jadi akhirnya kita tata di belakang. Karena nantinya akan untuk parkir bus trans ini," ungkapnya.

Terkait retribusi, Eko menyebutkan setelah menempati lapak di area dalam para pedagang sayur dan buah akan dikenakan retribusi sesuai dengan Perda 14 tahun 2023, untuk lapak terbuka Rp 50 per-meter per-tahun.

"Untuk yang dulu waktu jualan diluar tidak pernah kita kenakan retribusi," pungkasnya. 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: E. Prayitno

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X