Kasus PMK di Jateng Melandai, Peternak Diimbau Tak Lena

photo author
- Kamis, 30 Januari 2025 | 19:12 WIB
Petugas saat menyemprot vaksin anti PMK. PMK di Jateng melandai. (Humas Jateng)
Petugas saat menyemprot vaksin anti PMK. PMK di Jateng melandai. (Humas Jateng)

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM - Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang ternak di Provinsi Jawa Tengah mulai melandai. Indikasinya, jumlah kasus aktif berada di bawah 20, nihil laporan mati dan disembelih serta hewan yang sembuh meningkat ratusan ekor.

Hal itu disampaikan Plt Kepala Disnakkeswan Jateng Hariyanta Nugraha, Kamis 30 Januari 2025.

Ia mengutip data, hingga Rabu 29 Januari 2025 jumlah ternak terduga sakit PMK ada 6.899 ekor, atau bertambah 12 ekor. 

Dari jumlah kasus itu, ternak sembuh bertambah 485 ekor menjadi 2.204 ekor. Sementara, jumlah ternak disembelih dan mati, stagnan tidak ada laporan baru. 

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 6 Halaman 126 Kurikulum Merdeka: Memasangkan Kutipan

Ternak disembelih berjumlah 120 ekor, dan yang mati 293 ekor. Adapun, sisa kasus tercatat 4.282 ekor. 

"Angka pertambahan kasus sudah sedikit, di bawah 20, dan yang sembuh semakin meningkat. Selain itu tidak ada laporan kematian dan pemotongan ternak. Kemudian kasus aktif semakin berkurang," tuturnya, melalui sambungan telepon. 

Dari kurun awal hingga akhir Januari 2025, tercatat kasus PMK di Jateng fluktuatif. Puncaknya, pada 15-16 Januari di mana ada catatan kasus 652 ekor pada 15 Januari, dan meningkat menjadi 899 ekor pada 16 Januari. 

Jumlah kasus kemudian mulai melandai, pada pertengahan pekan ketiga Januari. Lalu, pada pekan keempat pada 28-29 Januari, lonjakan justru terjadi pada jumlah ternak yang dinyatakan sembuh. 

Baca Juga: Daya Tampung Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) di SNBP 2025 untuk Semua Jurusan

"Faktornya, kita sudah mulai pelaksanaan vaksinasi sejak 1 Januari, kita sudah mendapatkan droping. Kemudian pengobatan berjalan terus," ujar Hariyanta. 

Disampaikan, pihaknya telah melakukan pengobatan kepada 4.011 ekor ternak. Sementara, vaksinasi telah diberikan sebanyak 37.333 dosis. Adapun, sebanyak 272 lokasi telah terdistribusi 71.489 liter cairan desinfektan. 

Terkait vaksinasi, Hariyanta menjelaskan Jateng, masih akan menerima droping vaksin dari pemerintah pusat, total 400 ribu dosis hingga September 2025. 

Selain vaksinasi dan pengobatan, faktor penyekatan lalu lintas hewan juga turut berpengaruh. Hariyanta mengatakan, pembatasan gerak interaksi hewan sakit dan sehat, dilakukan dengan penutupan pasar hewan. Hal itu, menurut Hariyanta, dapat meminimalisasi potensi penularan penyakit. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Regi Yanuar Widhia Dinnata

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X