4. Strategi Pemasaran dari Produsen Soda
Banyak restoran cepat saji menjalin kerja sama eksklusif dengan produsen minuman bersoda. Misalnya, beberapa jaringan restoran hanya menjual produk dari satu merek tertentu seperti Coca-Cola atau Pepsi. Dalam beberapa kasus, produsen soda bahkan memberikan insentif atau diskon besar untuk restoran yang menjual produk mereka dalam jumlah banyak. Hal ini tentu menguntungkan kedua belah pihak, restoran mendapatkan harga lebih murah, sementara produsen soda memperluas pasarnya.
5. Kebiasaan Konsumen yang Sudah Terbentuk
Banyak orang yang sudah terbiasa mengasosiasikan makanan cepat saji dengan soda. Ini bukan hanya karena faktor rasa, tetapi juga kebiasaan yang terbentuk dari iklan dan promosi sejak lama. Di banyak negara, paket makanan cepat saji sering kali dipromosikan dengan gambar soda besar yang tampak menggoda, sehingga secara tidak sadar pelanggan menganggap soda sebagai bagian yang tak terpisahkan dari junk food.
6. Porsi Besar Membuatnya Terlihat Lebih Menguntungkan
Banyak restoran cepat saji menawarkan minuman soda dalam ukuran besar dengan sedikit tambahan biaya. Strategi ini disebut upselling, di mana pelanggan digoda untuk membeli ukuran yang lebih besar dengan sedikit perbedaan harga. Karena soda memiliki biaya produksi rendah, menawarkan porsi besar tidak merugikan restoran, tetapi justru meningkatkan keuntungan mereka.
Baca Juga: Kunci Jawaban Soal Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer dalam Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 166
Restoran cepat saji menawarkan minuman bersoda bukan hanya karena alasan sederhana seperti selera pelanggan, tetapi lebih kepada strategi bisnis yang matang. Dari segi keuntungan, efek psikologis, hingga kerja sama dengan produsen soda, semua faktor ini berperan dalam menjadikan soda sebagai pilihan utama di restoran junk food. Oleh karena itu, sebagai konsumen, penting untuk lebih sadar terhadap pilihan makanan dan minuman yang dikonsumsi agar tetap menjaga kesehatan.
Bagaimana menurut Anda? Apakah Anda lebih memilih soda atau mencari alternatif lain saat makan di restoran cepat saji?