AYOSEMARANG.COM -- Dalam Islam, sholat lima waktu adalah ibadah wajib yang tidak bisa digantikan dengan fidyah atau qadha.
Kewajiban ini berbeda dengan puasa Ramadhan yang memiliki keringanan bagi mereka yang berhalangan, seperti sakit atau dalam perjalanan, dengan menggantinya di lain waktu.
Namun, muncul pertanyaan di kalangan umat Muslim: apakah seseorang yang tidak sholat tetap sah puasa yang dijalankannya?
Dikutip dari situs resmi Muhammadiyah, Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Fuad Zein, menjelaskan bahwa puasa dan sholat merupakan dua bentuk ibadah yang berdiri sendiri.
Baca Juga: Cara Penukaran Uang Baru Online Lewat Aplikasi PINTAR BI, Cukup 5 Menit Tak Perlu Antre
Menurutnya, syariat Islam telah menetapkan hal-hal yang membatalkan puasa Ramadhan, seperti makan dan minum dengan sengaja, berhubungan suami istri di siang hari, serta beberapa tindakan lain yang telah disebutkan dalam fikih. Tidak ada dalil yang menyatakan bahwa tidak sholat menyebabkan batalnya puasa.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa meninggalkan sholat lima waktu dapat mengurangi nilai dan keberkahan ibadah puasa.
Oleh karena itu, umat Islam yang belum menjalankan sholat secara konsisten dianjurkan untuk segera bertaubat, memohon ampunan kepada Allah, dan berkomitmen untuk memperbaiki ibadahnya.
Meskipun secara hukum fiqih puasa tetap sah meskipun seseorang tidak sholat, menjalankan keduanya dengan penuh kesadaran akan lebih menyempurnakan ibadah seorang Muslim.
Baca Juga: Apakah Boleh Membaca Niat Puasa Saat Sahur? Ini Bacaan yang Benar
Sebab, kesempurnaan ibadah tidak hanya sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menjaga hubungan spiritual dengan Allah SWT melalui salat dan amal kebaikan lainnya.
Dengan memahami pentingnya menjalankan kedua ibadah ini secara bersamaan, diharapkan umat Muslim dapat semakin meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadhan.