Pengurus Baru PDPI Jateng Dilantik, Langsung Fokus Tekan Tingginya Penyakit Paru di Jawa Tengah

photo author
- Minggu, 27 April 2025 | 17:44 WIB
Pengurus baru PDPI Jateng dilantik. Mereka mentergetkan menekan angka tingginya penyakit paru.  (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)
Pengurus baru PDPI Jateng dilantik. Mereka mentergetkan menekan angka tingginya penyakit paru. (Ayosemarang.com/ Audrian Firhannusa)

"Jadi, medsos ini baik tapi kadang kala ada juga medsos yang bikin statement yang kurang bagus yang ditangkap masyarakat kurang pas, akhirnya menyesatkan," ujarnya.

Oleh karena itu, dia mengajak masyarakat untuk mengenali penyakit lebih dini. Misalnya apabila mengalami batuk-batuk yang tak kunjung sembuh, segera konsultasi ke dokter.

"Batuk seminggu, 2 minggu harus segera di ke dokter. Jangan dianggap remeh ya, seperti itu. Memang betul batuk itu bisa sebagai gejala beberapa penyakit. Makanya kalau batuk ya harus segera ke dokter karena lebih tahu agar diagnosisnya lebih tepat, lebih cepat diobati," ucapnya.

Kemudian sebagai organisasi, PDPI akan melakukan edukasi yang baik agar cita-cita Indonesia sehat bebas TBC 2030 dapat tercapai.

"Bahkan, Jawa Tengah mencanangkan 2 tahun lebih awal yaitu 2028 insyaallah dapat tercapai," tambahnya.

Kemudian tidak hanya itu, pihaknya sudah menyerukan untuk tepat mendiagnosa penyakit TBC ini. Tepat diagnosa akan mengarahkan bagaimana pengobatan selanjutnya berjalan secara tepat.

"Kami sama-sama mendiagnosis dengan benar, pengobatan dengan benar, tepat obat, tepat diagnosis, tepat obat agar penyakitnya dapat sembuh. Dokter-dokter umum juga sudah mengenal semua tentang penyakit TB ini. Kita juga nantinya akan memberikan edukasi, penyegaran untuk semua dokter di masing-masing tempat tersebut," terangnya.

Berkaitan dengan TBC tadi, PDPI juga akan meluncurkan kampanye #ParuSehatJateng# sebagai gerakan sadar paru yang akan menjangkau berbagai elemen masyarakat, mulai dari anak sekolah, buruh pabrik, komunitas pesantren, hingga keluarga lansia.

Kampanye ini akan dikemas dalam berbagai bentuk: edukasi melalui media sosial, webinar untuk awam, penyuluhan langsung ke komunitas, hingga pelatihan berbasis kasus untuk tenaga kesehatan di layanan primer.

Selain itu PDPI menargetkan minimal 10 kabupaten/kota di Jawa Tengah untuk diselenggarakan program skrining penyakit paru berbasis komunitas.

Melalui kemitraan dengan pemerintah daerah dan sektor swasta, kami juga akan menjalankan inisiatif mobile clinic untuk menjangkau wilayah yang memiliki keterbatasan akses layanan spesialis.

"Program pelatihan diagnosis dini untuk dokter umum, perawat, dan bidan juga akan diperluas ke wilayah rural. Kami percaya, pencegahan dan deteksi dini jauh lebih berdampak daripada pengobatan jangka panjang," ungkapnya.

Terakhir selain berbagai edukasi tadi, PDPI juga akan bersinergi dengan pemerintah untuk menyelesaikan berbagai program.

"Bersinergi dengan program Jawa Tengah terutama mensuseskan Spelling (Spesialis Keliling), harapannya dalam program itu kami dapat mengambil peran sebagai dokter untuk kebaikan masyarakat Jawa Tengah khususnya di bidang pernapasan," pungkasnya. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rahma Rizky Wardani

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X