Sumanto: Media Harus Jadi Benteng Kebenaran di Tengah Gempuran Hoaks dan Tantangan Zaman

photo author
- Senin, 23 Juni 2025 | 16:54 WIB
Ketua DPRD Jateng Sumanto  saat menjadi keynote speaker Focus Group Discussion (FGD) "Bisnis Media di Era Efisiensi" di salah satu restoran di Solo, Senin, 16 Juni 2025.  (Dok.)
Ketua DPRD Jateng Sumanto saat menjadi keynote speaker Focus Group Discussion (FGD) "Bisnis Media di Era Efisiensi" di salah satu restoran di Solo, Senin, 16 Juni 2025. (Dok.)

SOLO, AYOSEMARANG.COM – Di tengah arus informasi yang kian deras dan sulit dibendung, Ketua DPRD Jawa Tengah, Sumanto, menyerukan peran vital media sebagai garda terdepan dalam menangkal hoaks. Seruan itu ia sampaikan dengan penuh semangat dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Bisnis Media di Era Efisiensi" yang digelar di Kota Solo belum lama ini.

"Media tidak boleh kehilangan jati dirinya di tengah badai tantangan. Hoaks makin merajalela, terutama di media sosial. Di saat seperti inilah, peran jurnalis dan media menjadi semakin krusial," tegas Sumanto saat menyampaikan keynote speech.

Sumanto mengakui bahwa industri media tengah menghadapi tantangan besar. Dari sisi bisnis, pendapatan iklan kini lebih banyak mengalir ke platform digital. Sementara dari sisi operasional, media dituntut bekerja lebih cepat, efisien, namun tetap menjaga kualitas pemberitaan.

"Perubahan teknologi, dinamika sosial politik, hingga kebiasaan audiens yang bergeser, semuanya menuntut media untuk terus beradaptasi. Bahkan, efisiensi anggaran pemerintah pun memberi tekanan tambahan," ujarnya.

Namun bagi Sumanto, krisis justru menjadi kesempatan untuk tumbuh. Ia menekankan bahwa di balik setiap tantangan, ada peluang bagi media untuk berinovasi dan menggali model bisnis baru.

"Media tak bisa lagi hanya mengandalkan iklan dari instansi pemerintah. Media sosial justru bisa menjadi ladang baru bagi pendapatan jika dimanfaatkan secara cerdas," tambahnya.

Optimisme itu ternyata bukan tanpa dasar. Sejumlah pelaku industri media telah membuktikan bahwa transformasi adalah kunci bertahan. Salah satunya dibagikan oleh Danang Nur Ihsan, Head of Media Strategist Solopos Media Group, yang turut hadir sebagai pembicara.

"Kami mengandalkan tiga strategi utama: advertorial, banner, dan programatik. Namun, kami juga aktif membangun kehadiran di platform seperti TikTok, Twitter, hingga Instagram, tanpa meninggalkan media cetak dan website," jelas Danang.

Dua narasumber lainnya, Pemimpin Redaksi Jawa Pos Radar Solo Kabun Triyanto dan Production Manager Metta Media Farhan Arif, juga menekankan pentingnya inovasi dan adaptasi cepat di tengah era digital.

Sumanto menutup pesannya dengan harapan besar, “Saya yakin, selama media tetap menjunjung tinggi integritas dan semangat kolaborasi, mereka akan terus menjadi penjaga kebenaran yang tak tergantikan. Media bukan sekadar bisnis, tetapi benteng demokrasi.”***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: arri widiarto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bank Jateng Fasilitasi Rekening Gaji 3.352 PPPK Pemalang

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:05 WIB
X