AYOSEMARANG.COM -- Tim SAR gabungan akhirnya menemukan jasad Devitasari Anugraeni, mahasiswi UNS yang dilaporkan melompat dari Jembatan Jurug, Selasa, 1 Juli 2025.
Korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sejauh 3,3 kilometer dari titik awal lokasi kejadian.
Pencarian dilakukan secara intensif dengan melibatkan tim gabungan dari SAR, TNI, Polri, dan relawan.
Seluruh tim dibagi menjadi tiga unit pencari, tim penyisiran darat, tim penyelam, dan tim perahu karet (LCR).
Baca Juga: Masih Banyak Bangku Kosong, Pendaftaran SPMB SD Negeri Gelombang Kedua di Semarang Dibuka 8 Juli
Devitasari diketahui merupakan mahasiswi aktif Program Studi D4 Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Sekolah Vokasi UNS angkatan 2021.
Saat kejadian, ia sedang berada di semester delapan dan telah menyelesaikan seluruh tahapan akademik.
Korban juga tercatat sebagai penerima beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK).
Sebelumnya, petugas menemukan motor Honda Beat merah putih dengan nomor polisi AA 3747 CY di sekitar lokasi jembatan.
Tak jauh dari motor tersebut, ditemukan pula sebuah tas berisi ponsel dan secarik surat yang diduga ditulis oleh korban.
Baca Juga: Tak Hanya Mahasiswi UNS, Ini Deretan Kasus Aksi Terjun di Jembatan Jurug Solo
Dalam surat tersebut, Devitasari mencurahkan isi hatinya dan menyampaikan permintaan maaf mendalam kepada sang ibu.
"Aku pergi ya... Jangan salahin keluarga atau tempat instansi aku kuliah. Aku hanya bermasalah dengan diriku sendiri. terkadang aku merasa bukan diriku. Aku Capek. Tak masalah semua orang bilang yang lain bipolar juga bisa...... aku engga.. aku capek.... Buu maaf aku tak sekuat ibu...."
Diduga kuat, Devitasari mengalami tekanan batin sebelum mengambil keputusan tragis untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke Sungai Bengawan Solo.