KENDAL,AYOSEMARANG.COM – Sebanyak 988 pemancing dari berbagai daerah memadati area pemancingan Kali Aji di Desa Penjalin, Kecamatan Brangsong, Kendal, dalam sebuah lomba mancing yang meriah.
Ajang ini tidak hanya menjadi hiburan bagi para angler, tetapi juga merupakan bentuk upaya nyata kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sungai.
Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pemancing yang datang dari luar daerah, seperti Magelang, Pati, Jepara, dan Wonosobo. Untuk menyambut peserta, panitia telah menyiapkan area lomba dengan membersihkan Kali Aji dan menebar ribuan bibit ikan, terdiri atas lele, nila, gurame, dan bawal.
Lomba memperebutkan tiga kategori juara. Juara utama untuk ikan terberat mendapatkan hadiah seekor kambing. Juara dengan hasil tangkapan terbanyak secara individu berhak membawa pulang sepeda gunung, sementara juara terbanyak untuk kelompok mendapat hadiah seekor anak kambing.
Nur Bonang Sutejo, Ketua Komunitas Mancing Kerong-Kerong Angler Kendal yang menjadi penyelenggara, menegaskan bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar lomba.
“Ini juga menjadi media edukasi untuk mengajak masyarakat lebih peduli pada kebersihan sungai. Selama ini kondisi Kali Aji yang kotor dan dangkal sangat mempengaruhi populasi ikan. Melalui acara ini, kami ingin mengembalikan fungsi sungai dan menumbuhkan kesadaran akan lingkungan,” jelasnya.
Baca Juga: LPSK Turun Tangan Investigasi Kematian Iko Juliant Junior, Klaim Kantongi CCTV Rumah Sakit
Selain aspek lingkungan, lomba ini juga sukses menjadi ajang silaturahmi antar pecinta mancing dari berbagai wilayah.
Hasil lomba mencatat, Kismanto dari Dusun Tridi, Ngampel, berhasil menjadi juara ikan terberat dengan tangkapan seberat 2,88 kilogram.
Gelar juara tangkapan terbanyak individu diraih oleh Sulaiman dari Kaliwungu, sementara juara terbanyak kelompok diraih oleh grup Semangka Jaya dari Desa Sidorejo, Brangsong.
Harapan agar kegiatan ini terus berlanjut disampaikan oleh Muhammad Arif Abiding, salah seorang tokoh masyarakat setempat.
“Lomba mancing di Kali Aji ini kami harap bisa digelar secara rutin. Bukan hanya untuk hiburan, namun juga menjadi momen penting untuk menjaga kelestarian sungai dan memupuk keguyuban sesama pecinta mancing,” ujarnya.
Melalui semangat gotong royong dan kecintaan pada alam, kegiatan ini membuktikan bahwa hobi dapat diselaraskan dengan upaya pelestarian lingkungan untuk manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.