KLATEN, AYOSEMARANG.COM – PT PLN (Persero) bergerak cepat memulihkan sistem kelistrikan di Kabupaten Klaten setelah hujan deras disertai angin kencang pada Jumat petang (17/10/2025) menyebabkan robohnya tower Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) di Desa Mlese, Kecamatan Ceper.
General Manager PLN Unit Induk Transmisi Jawa Bagian Tengah (UIT JBT) Handy Wihartady turun langsung ke lokasi untuk memimpin penanganan darurat dan memastikan proses pemulihan berjalan sesuai prosedur.
“Peristiwa ini murni akibat anomali cuaca ekstrem, sesuai peringatan yang telah dirilis BMKG. Prioritas utama kami adalah keselamatan warga,” ujar Handy di lokasi kejadian.
Sebagai langkah cepat, PLN mengerahkan lebih dari 100 personel gabungan untuk bekerja tanpa henti mendirikan tower darurat sebagai pengganti sementara. Pemasangan tower emergency ini menjadi langkah krusial guna mempercepat pemulihan pasokan listrik di wilayah terdampak pemadaman.
“Tim kami telah mengamankan area di sekitar tower yang roboh dan memastikan tidak ada potensi bahaya kelistrikan. Semua sumber daya, baik personel maupun material, kami kerahkan sepenuhnya agar penanganan bisa selesai secepat mungkin,” imbuh Handy.
Langkah darurat PLN meliputi pengamanan lokasi, penilaian teknis kerusakan, serta manuver jaringan untuk mengalihkan beban listrik ke jalur transmisi lain agar gangguan tidak meluas.
Sinergi dengan Pemerintah Daerah
Bupati Klaten Hamenang Wajar Ismoyo meninjau langsung lokasi robohnya tower SUTT di Desa Mlese pada Sabtu (18/10). Ia mengapresiasi kecepatan tanggap PLN dalam menangani situasi tersebut.
“Alhamdulillah PLN sigap. Semua tim dari pusat, provinsi, sampai kabupaten ikut turun tangan. Insya Allah hari Senin tower darurat sudah bisa berdiri dan dioperasikan kembali,” ujarnya seperti dikutip dari Radarsolo.
PLN terus berkoordinasi dengan BPBD Klaten, pemerintah daerah, serta aparat terkait untuk mempercepat pemulihan hingga ke tingkat pelanggan.
Perusahaan juga menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan masyarakat dan memastikan seluruh pekerjaan dilakukan dengan mengedepankan aspek keselamatan dan kesehatan kerja (K3).***
