“PNM ingin menjadi bagian dari perjalanan itu, dengan menghadirkan dukungan nyata agar mereka dapat tumbuh lebih berdaya,” tambahnya.
Tak berhenti pada pelatihan, PNM juga memberikan pendampingan menyeluruh di bidang produksi, pemasaran, dan pengelolaan keuangan.
Pendekatan komprehensif ini memastikan bahwa peserta tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga mampu mengelola usaha secara profesional.
Dengan bekal pengetahuan manajemen bisnis yang baik, kelompok ini diharapkan dapat menjadikan Rumah Inklusif Kebumen sebagai model praktik baik dalam pengembangan ekonomi berbasis komunitas.
Melalui langkah ini, PNM menegaskan kembali perannya sebagai lembaga yang tak hanya menyalurkan pembiayaan, tetapi juga menumbuhkan semangat hidup dan kemandirian.
“Pemberdayaan bukan sekadar program melainkan cara untuk menyalakan harapan agar setiap keluarga, tanpa terkecuali, bisa tumbuh bersama,” tutup Arief.