Kajian tersebut menemukan bahwa jadwal belajar padat yang mencapai 10 jam per hari membuat sebagian besar siswa mengalami kelelahan fisik dan mental.
Padahal, usia remaja membutuhkan waktu untuk bersosialisasi, mengikuti kegiatan TPQ, serta mengembangkan minat dan bakat di luar bidang akademik.
Baca Juga: Sekda Jateng Tegaskan Wacana Pengembalian 6 Hari Sekolah SMA/SMK Masih Dalam Kajian
Selain soal jam belajar, Disdikbud Jateng juga akan melakukan penataan ulang distribusi guru.
Dengan penempatan yang lebih dekat dengan domisili, beban guru disebut dapat lebih efisien sehingga kualitas pembelajaran tidak terganggu oleh perubahan pola belajar.