Lalu, para pelaku menuju ke wilayah Denasri. Saat itulah ia berpapasan dengan korban yang mengendarai Vixion.
"Motif awal pelaku adalah tawuran dengan salah satu geng bernama Antares dari Batang. Pelaku mengira korban adalah bagian dari lawan atau dari geng Antares," ungkap Kompol Raharjo.
Adapun pelaku yang diamankan yaitu Noval Arif alias Pontang, umur 20 tahun. Beralamat di Jl Mayjen Sutoyo, RT 7 RW 4, Desa Warulor, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan.
"Ada dua pelaku masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) yaitu Andri alias Gandrung umur 20 tahun. Lalu, seorang dari Magelang yang belum dikenali," lanjutnya.
Baca Juga: Puasa Syaban Berapa Hari dan Tanggal 1 Syaban 1444 H Jatuh Hari Apa? Ini Jadwal Puasa Syaban 2023
Identitas korban adalah Lukman Hasan alias Lambe (33), pekerjaan wiraswasta beralamat Dukuh Jlumprit RT 5 RW 7, Kelurahan Degayu, Pekalongan Timur, Kota Pekalongan. Barang bukti yang diamankan antara lain celurit, sepeda motor, hingga pakaian korban.
"Adapun barang bukti yang bisa kita amankan ya termasuk HP untuk komunikasi tantangan lawan ya mencari lawan di medsos," tuturnya.
Tersangka, Noval Arif (20) mengakui bergabung dalam geng bernama Pusat Stres. Anggota gengnya berkisar 30 orang dengan ketua bernama Diki.
Ia juga mengaku ikut saat kejadian pembacokan di Denasri, tapi tidak ikut membacok. Posisinya sebagai admin geng, tapi bukan yang membuat janjian tawuran.
"Anak Magelang ngebon anak Pekalongan (untuk tawuran dengan Antares. Yang kontak sama anak Magelang teman saya Fadil. Lalu janjian tawuran di alun-alun, janjian lewat TikTok," ucapnya.
Noval mengaku tidak dibayar dalam aksi itu dan hanya mencari kesenangan saja. Untuk nama geng dari Magelang, ia mengaku tidak tahu.
Kasatreskrim Polres Batang AKP Andi Fajar menambahkan, sudah lima orang yang dijadikan tersangka. Pihaknya memeriksa 13 orang sebelum menetapkan lima tersangka itu.
"Empat di antara tersangka masih di bawah umur," jelasnya.
