Dalam dunia AI, sebagian besar didominasi penutur bahasa Inggris, serta segalanya mulai dari data, pengujian, sampai bahan penelitian dilakukan memakai bahasa tersebut.
Namun, kemampuan model bahasa universal tersebut dapat diterapkan dalam bahasa tertulis apa pun dan harus tersedia di dalamnya.
GPT-4 mengambil langkah tersebut dengan mendemonstrasikan kemampuannya menjawab ribuan pertanyaan pilihan ganda dengan akurasi tinggi dalam 26 bahasa.
Mulai dari bahasa Italia, Ukraina bahkan Korea dan Indonesia, performa terbaiknya disebut dalam bahasa Romawi dan Jerman.
Tes awal kemampuan bahasanya cukup menjanjikan tetapi jauh dari kemampuan multi bahasa yang baik.
Namun, ini bekerja dengan baik pada sesuatu yang tidak dilatih secara khusus, menunjukkan kalau GPT-4 tergolong lebih ramah buat penutur non-bahasa Inggris.
3. Tidak mudah ‘dikadali’
Chatbot versi sebelumnya seringkali dianggap mudah ‘dikadali’ alias dimanipulasi dan dapat menghasilkan kata-kata aneh serta menakutkan bagi pengguna.
Seperti misalnya menerima informasi yang salah dari pengguna ketika diajak berinteraksi.
Namun, dengan pelatihan yang lebih kompleks dan kemampuan untuk mengidentifikasi hal yang berbahaya, GPT-4 dianggap lebih akurat serta faktual.
4. Bisa membaca suatu gambar
Dalam GPT-4, pengguna dapat menambahkan gambar dan sistem akan memprosesnya untuk mencari informasi yang relevan.
Selain itu, pengguna juga dapat meminta sistem untuk menjelaskan apa yang terdapat di dalam gambar.
Contohnya, dalam video Be My Eyes, GPT-4 dapat memberikan deskripsi pola pada gaun, mengidentifikasi tanaman, menjelaskan cara menggunakan mesin di gym, menerjemahkan label (dan menawarkan resep), membaca peta, serta melakukan berbagai tugas lainnya yang menunjukkan kemampuan sistem dalam memahami informasi dalam gambar.
5. Dapat menjadi karakter yang diinginkan, teman curhat?