Batas Akhir Mandi Junub saat Puasa
Perihal mandi jubub ketika berpuasa Ramadhan pernah diceritakan oleh Sayyidina Aisyah
Baca Juga: Tips Atasi Bau Mulut saat Puasa, di Antaranya Hindari Makanan Kaya Rempah-rempah
Saat itu, Nabi Muhammad berada di rumah Sayyidina Aisyah lalu ada salah seorang sahabat Islam yang bertamu.
Seorang sahabat Rasulullah itu cerita jika ia lupa atau tidak sempat mandi junub saat Ramadhan.
Ia pun yang bingung itu mempertanyakan kapan batas mandi junub ketika saum. Sedangkan, waktu salat sudah di depat mata (Shubuh).
Lantas ia pun bertanya apakah diperboleh puasa dalam keadaan tersebut?
Baca Juga: Doa Niat Puasa Ramadhan dalam Bahasa Indonesia, Ini Waktu Paling Tepat Membacanya
Rasulullah menjawab, “Wahai sahabatku, engkau tidak usah gelisah. Aku pun pernah mengalami kejadian serupa yang engkau alami itu. Engkau tak usah ragu, puasamu tidak batal. Aku saat itu tetap berpuasa meski dalam keadaan junub,” jawab Nabi Muhammad, dikutip buku Pesona Ibadah Nabi (Ahmad Rofi’ Usmani, 2015).
Sahabat nabi tidak puas dengan jawaban tersebut karena ia menilai jika ia tidak sama dengan Nabi Muhammad yang merupakan rasul Allah.
“Sahabatku! Sungguh aku selalu berharap menjadi orang yang paling takut kepada Allah dan menjadi orang yang paling mengetahui cara-cara bertakwa,” tambah Nabi Muhammad.
Rasulullah SAW menegaskan bahwa puasa bagi orang junub tetap sah, tidak batal, karena Nabi Muhammad pernah mengalami kasus yang sama.
Baca Juga: Pakan Khusus Pencegah Penyakit Perkutut, Bisa Dongkrak Kegacoran Burung
Menurut hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Sayyidah Aisyah dan Sayyidah Ummu Salamah berkata:
“Rasulullah di saat subuh dalam keadaan junub setelah bersetubuh, bukan karena mimpi, beliau tidak membatalkan puasanya dan tidak meng-qadhanya.”