AYOSEMARANG.COM – Di bulan Ramadhan ini, ngabuburit menjadi salah satu rutinitas yang tidak pernah terlewatkan oleh sebagian orang yang berpuasa.
Tradisi ngabuburit sudah tersebar di seluruh penjuru Indonesia dan ramai dilakukan ketika bulan Ramadhan.
Secara umum, ngabuburit diketahui sebagai salah satu kegiatan menghabiskan waktu di sore hari menjelang maghrib.
Baca Juga: Hukum Bermesraan dengan Pasangan Saat Puasa Ramadhan, Boleh atau Tidak? Sobat Jomblo Minggir Dulu
Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan menunggu datangnya waktu berbuka puasa agar tak terasa begitu lama.
Hanya dengan ngabuburit, waktu demi waktu bisa terlewati tanpa terasa dan tiba-tiba adzan Maghrib sudah terdengar di telinga.
Namun, pernahkah kalian penasaran dari mana asal kata ngabuburit ini berasal? Apa sebenarnya arti dari ngabuburit?
Dikutip Ayosemarang.com dari situs Universitas Ahmad Dahlan, ternyata kata ngabuburit sendiri berasal dari bahasa Sunda.
Bagi kalian yang penasaran, berikut ini penjelasan lengkapnya!
Baca Juga: Hukum Sikat Gigi di Sore Hari Saat Puasa, Boleh atau Tidak?
Kata ngabuburit berasal dari bahasa Sunda yang artinya kurang lebih menunggu saat berbuka puasa. Kata dasar ngabuburit sendiri sesungguhnya tidak ada hubungannya dengan puasa.
Burit berarti sore, ngabuburit berarti menunggu sore, sehingga tidak hanya menunggu sore di bulan puasa saja.
Karena buka puasa dilakukan di sore hari maka akhirnya ngabuburit pun dipersempit artinya menjadi menunggu saatnya buka puasa.
Di tengah masyarakat, ngabuburit banyak dilakukan dengan berbagai macam cara.