2. Arti Rungkad bahasa Bali
Ada perbedaan makna dalam penggunaan kata "Rungkad" antara bahasa Bali-Indonesia dengan bahasa Jawa dan Sunda.
Dalam kamus bahasa Bali-Indonesia, "Rungkad" memiliki arti susah berjalan karena usia yang lanjut.
Namun, di bahasa Jawa dan Sunda, kata "Rungkad" lebih banyak digunakan dalam konteks kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal asmara bagi generasi muda. Artinya adalah "ambyar" atau "tumbang".
Jadi bijaklah dalam menggunakan kata Rungkad kepada orang Bali, bukannya dapat semangat, tapi justru malah jadi bahan bercandaan karena mengaku susah berjalan karena usia.
3. Arti Memek atau meme bahasa Bali
Kata "memek" memiliki makna yang berbeda-beda tergantung pada bahasa dan konteks penggunaannya.
Di masyarakat Indonesia, khususnya di kalangan orang Jawa, kata "memek" seringkali dianggap sebagai kata kotor dan tidak pantas diucapkan karena merujuk pada alat vital perempuan dan digunakan sebagai kata umpatan.
Namun, menurut Kamus Besar bahasa Indonesia, kata "memek" sebenarnya merujuk pada suara rengekan atau ratapan, dan artinya berbeda dengan penggunaannya dalam bahasa Jawa.
Di bahasa Bali, kata "memek" atau "meme" digunakan untuk menyebut ibu. Sebagai contoh, jika ada orang Bali yang mengatakan "memek tiange sakit", artinya adalah ibu saya sedang sakit.
Oleh karena itu, penting untuk memahami makna dan konteks penggunaan suatu kata agar tidak salah tafsir atau menyinggung perasaan orang lain.
4. Arti Ngabuburit dalam bahasa Malaysia
Ngabuburit adalah sebuah kata dari daerah Sunda yang merujuk pada kegiatan yang dilakukan oleh umat Muslim selama bulan Ramadhan sebelum waktu berbuka puasa.
Di Indonesia, kata ini umumnya diartikan sebagai "melakukan aktivitas atau bersantai di waktu menjelang berbuka puasa".
Namun, di Malaysia, kata Ngabuburit dianggap tidak baik karena terkait dengan kata dasar "Burit", yang artinya dubur atau bagian belakang.